😏 berani scroll ga
btw
yha, selamat membaca.
Heeseung melajukan mobilnya dengan cepat, ekspresi nya datar, pikirannya seakan kosong.Namun akhirnya Heeseung memelankan laju mobilnya, dan berhenti di tepi jalan, mematikan mobilnya.
Tiba-tiba saja Heeseung membenturkan kepalanya pada setir mobil, membuat suara cukup keras yang membuat siapapun akan ngilu saat mendengarnya.
Sakit, dahinya sakit.
Heeseung berharap ia tak merasakan sakit seperti di dalam mimpi, kemudian ia akan bangun ke alam sadarnya, melihat Jake yang sudah bangun di atas bangsal.
Heeseung mendongak, dahinya sedikit merah karena terbentur cukup keras, masih sedikit sakit. Tandanya, ini semua bukan mimpi?
Jake Putranya benar-benar tiada?
Hatinya yang baru saja tenang kembali dikelilingi amarah, Heeseung menyalakan mobil dan langsung menginjak gas dengan cepat.
.
"Papa terburu-buru kemana, sih? Ke rumah atau ke Rumah Sakit?" tanya Sunghoon.
Jay mengusap lehernya, "Perasaanku tidak enak, ayo susul Papa."
Jay mengajak adik adiknya untuk naik ke mobil yang ia bawa, Sunghoon dan Ni-ki segera mengikuti.
Sementara Sunoo menoleh ke belakang, memandang pada makam Jake, "Hyung, jangan lupa berkunjung ke mimpiku, ya?" gumamnya lalu pergi menyusul Jay.
•
Bugh!
Ia jatuh tersungkur, perutnya dipukul secara tiba-tiba oleh seseorang.
Kerahnya di angkat hingga kakinya tak menapak di lantai, di dorong sampai menabrak dinding di belakang punggungnya.
"SIALAN!!!" Heeseung berteriak kencang, tepat di hadapan wajah Bae-ho yang lemas setelah dipukul keras dan punggungnya menabrak dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Home「TERBIT」
Fanfiction❝Pokoknya Jay ndak mau dongsaeng lagi! ❞ Kisah Heeseung si duda bareng lima anaknya dan satu anak tetangganya. Buku ini akan membawa perasaanmu naik turun seperti Rollercoaster. Lemme show you the true meaning of family. Warning ⚠ ⚠ OOC! ⚠Beberap...