Sungchan menghela nafas berat, Demi Tuhan dia mulai lelah akan keadaan.
Sekarang dihadapannya, Naya kembali kambuh.
Gadis itu terlihat gak menghabiskan makanannya dari kemarin, Bahkan Naya juga enggan menjawab pertanyaan dari Sungchan.
Yang Naya lakukan hanyalah duduk di sudut ruangan dengan sebotol pil penenangnya.
Jeongin juga sama, Lelaki itu kehabisan cara untuk berinteraksi dengan Naya.
Seolah, Gak biasanya Naya cuek dan gak mempan dengan ucapan Jeongin.
Seperti sekarang, Naya hanya melamun ketika Jeongin mengajaknya bicara dengan berbagai topik.
Sungchan menarik tanga Naya, Membuat gadis itu reflek menghempaskan tangan Sungchan dan menatapnya gemetar.
Sungchan menghela nafasnya, "Setidaknya lo harus respon gue Nay." ucapnya.
Naya hanya menatap Sungchan kosong, Gak merespon apapun.
Naya kembali menarik Tangan Naya, kali ini Sungchan mampu membuatnya berdiri, Sedikit kasar hingga Naya teriak ketakutan.
"NAY, PLEASE.. KONTROL DIRI LO!" bentak Sungchan.
Naya melotot kaget, Lalu melepas paksa tangannya dari Sungchan, lalu jongkok dan menutup telinganya.
Jeongin menatap Sungchan, "Chan.. Gak gitu caranya."
Sungchan mengusak rambutnya frustasi, "Gue capek.. Gak tau harus berbuat apalagi biar Naya normal Jeong.." ucapnya.
Jeongin mendengus, "Sekarang liat, yang lo lakuin buat dia membaik? Nggak kan? Kekerasan, teriakan lo malah buat dia jatuh lagi dalam ingatan masa lalu dia Chan." ucap Jeongin.
Sungchan hanya bisa menatap Naya dengan tatapan frustasi nya, Dia udah gak ngerti harus gimana biar Naya kembali normal.
Sungchan pikir, 2 tahun memenjarakan Naya di rumah sakit jiwa udah cukup membuatnya membaik.
Ternyata nggak, Naya hanya melupakan sedikit memorinya, Bukan menghilangkan nya.
Jeongin menarik tangan Naya pelan, "Nay.. Ini gue.. Sekarang lo baik baik aja." ucapnya.
Naya yang awalnya ketakutan mulai terpengaruh ucapan Jeongin, Entahlah, Untuk Naya berada di dekat Jeongin membuatnya sedikit nyaman.
Jeongin menganggukkan kepalanya, "Iya.. Gue disini." ucapnya.
Jeongin menarik tubuh Naya, Dan membopongnya dengan perlahan ke atas ranjang.
Naya mulai nurut, dan terkontrol lagi.
Sungchan yang melihatnya hanya bisa mempercayakan Naya pada sahabatnya itu.
Naya duduk disisi ranjang dengan tangan yang masih gemetar.
Jeongin menggenggam tangannya, dan mengelus punggungnya seraya duduk disebelah Naya.
"Apa yang ngeganggu pikiran lo, hm?" tanyanya.
Naya menoleh, Menatap manik Jeongin sekilas, lalu menggelengkan kepala sebagai jawaban.
Jeongin menarik nafas, "Lo bisa bilang ke gue, Gue ini pandai nyimpen rahasia Nay." ucapnya.
Naya masih diam gak bicara apapun selain menunduk menatap tangannya yang Jeongin genggam.
"Ada yang ganggu pikiran lo kan? Ada yang buat lo gak nyaman kan? Ada yang bikin lo takut kan Nay? Siapa, hm?" tanya Jeongin, sebisa mungkin bersikap lembut.
Naya kembali menoleh, Menatap Jeongin, sedangkan Jeongin menganggukkan kepalanya, seolah mempersilahkan Naya untuk cerita.
"A-Asahi.." gumam Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
² • Still MINE • Hamada Asahi✔️
عشوائي"You are still Mine.." - MINE SEASON 2 - 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa