Naya menatap Sera yang tengah menutup matanya di atas ranjang dengan Doyoung yang memperbaiki selang infus ditangannya.
Naya menatap Sera dari luar, Disisinya Jaehyuk duduk seraya menatap Naya, Gadis yang ia cintai.
Jaehyuk menatap tangan Naya yang terlihat gugup, Pria dengan rambut hitam itu menarik tangan Naya dan menggenggamnya lembut.
Naya terkejut, Namun dia hanya menatap Jaehyuk dengan senyuman tipis, Disana Jaehyuk terus menatap Naya membuat gadis itu berdecak malas, "Lo kenapa sih?" tanyanya.
Jaehyuk menggelengkan kepalanya, Senyuman jahil terlihat disana membuat Naya lagi lagi memutar bola mata kesal.
Jaehyuk terkekeh, "Nay.." panggilnya membuat Naya kembali menoleh ke arahnya.
"Apa? "
Jaehyuk menggelengkan kepalanya, Naya memutar bola mata malas, Sebenernya Jaehyuk kenapa? Cuma manggil dan menatap Naya dengan senyuman aneh diwajahnya membuat Naya salting sekaligus risih.
"Segitu pedulinya lo sama Sera?" Tanya Jaehyuk tiba-tiba.
Naya menoleh lagi, Kali ini Jaehyuk terlihat menatapnya dengan tatapan biasa, "Kenapa?" tanya Naya.
"Sera nyaris ngerenggut nyawa lo waktu itu." ucap Jaehyuk.
Naya tersenyum kecil, "Kalau gue di posisi dia waktu itu, Gue mungkin bakal lakuin hal yang sama." Ucap Naya.
Jaehyuk tersenyum kecil, Entahlah Naya memang gadis yang gak salah Jaehyuk pilih.
"Nay.."
"Hm?"
"Maaf karna gagal bawa lo keluar dari sini."
Naya menatap Jaehyuk yang tengah menatapnya dengan tatapan sulit diartikan disana.
Naya memulas senyumnya, "Gue tau niat lo emang baik, Lo mau ngeluarin gue dari sini. Tapi Jae, Nyelakain Asahi bukan hal yang pantes lo lakuin." ucap Naya.
Jaehyuk melepas tautan tangan mereka, "Setelah semua yang dia lakuin ke lo?" tanyanya.
Naya menarik nafas, "Kalau lo nyelakain dia, Apa bedanya lo sama dia?" tanya Naya.
Jaehyuk membuang pandangannya, Entahlah Jaehyuk hanya merasa Naya terlalu baik, Tapi tidak untuk Asahi.
Jaehyuk merasa kurang suka Naya trus bersikap Baik pada Asahi yang nyaris merenggut Nyawanya sendiri.
Naya menarik tangan Jaehyuk, Menatap pria itu, "Jangan lakuin hal kayak gitu lagi Okey? Lo bukan orang jahat Jae.." Ucap Naya.
Jaehyuk menatap Naya yang tengah menanggah menatap dirinya dengan tangan Naya yang menggenggam kedua tangan Jaehyuk dari depan.
"mau sampe kapan lo disini terus?" tanya Jaehyuk.
"Kali ini gue bakal bener-bener buat Asahi taubat Jae."
"Kenapa harus lo?"
"Karna gue orang yang dia percaya."
"Kalau gitu gimana sama kita?"
Naya diam, Menatap Jaehyuk yang tengah menatap Naya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Gimana sama gue? Kita? Dan hubungan gak jelas ini?" tanya Jaehyuk lagi.
"Jae—
"Lo tau gue suka lo, Harusnya kita pergi kemarin Nay."
"Tapi gak gitu caranya Jae, Asahi sekarat." ucap Naya.
Jaehyuk menghempas tangan Naya dari tangannya, "Peduli apa lo sama dia? Bukanya hal yang lo impiin itu kematian dia? Atau sekarang udah berubah?" tanya Jaehyuk.
Naya merasa terpojok, Jaehyuk, pria itu terlihat sedang tidak bercanda.
Jaehyuk menghela nafas, "Jawab gue Nay, Gue bisa aja jadiin lo pacar gue sekarang. Tapi ngeliat lo.. Lagi-lagi lo naruh simpati sama Sahi kan?" Tanya Jaehyuk lagi.
Naya menunduk, Sumpah gak ada satu katapun dalam otaknya untuk dilontarkan.
"Sebenernya lo suka gue atau nggak? Selama ini keinginan lo buat lepas dari dia itu beneran atau nggak?" tanya Jaehyuk lagi.
Jaehyuk mengusak rambutnya, "Kenapa lo bikin gue ada di situasi yang rumit, seolah-olah gue itu sahabat yang mau bunuh sahabatnya sendiri, Padahal disini gue cuma mau nyelamatin orang yang gue cintain?" Ucap Jaehyuk.
Jaehyuk menghela nafas, "Jawab gue Nay, kasih gue sesuatu yang pasti. Lo mau tetep disini atau pergi sama gue dari dia? kasih gue jawaban biar gue tau, Gue harus bawa lo pergi atau ngelepas lo mulai sekarang." ucap Jaehyuk lagi.
Jaehyuk menarik nafasnya, "Gue bahkan gak bener-bener tau gimana perasaan lo buat gue." katanya.
"Atau mungkin sekarang semuanya beralih buat dia?" Tanya Jaehyuk.
Jaehyuk menatap Naya yang sama sekali gak bisa menatap Jaehyuk, Jaehyuk bukan bermaksud untuk membuat Naya merasa tebebani.
Hanya saja, Jaehyuk khawatir akan sesuatu.
Disana, Naya merasa sesak pada dadanya, Entah kenapa ucapan dan semua pertanyaan Jaehyuk membuat Naya terpojok dan bingung harus menjawab apa.
Naya bahkan gak tau ada apa sama dirinya sendiri dan apa keinginannya.
Jaehyuk menghela nafas, Naya belum juga menjawab satupun pertanyaannya.
Yang Naya lakukan hanyalah menunduk dan menangis, Entah karena apa.
Untuk Jaehyuk, apa salahnya untuk menjawab? Jaehyuk hanya ingin memastikan, apakah Naya ingin disini atau pergi bersamanya.
Apa pertanyaan nya begitu sulit?
Jaehyuk menarik nafas berat, "Jangan bikin gue harus berfikir dua kali buat jadiin lo pacar gue Nay.." ucapnya final, Jaehyuk membuang nafasnya lalu beranjak pergi meninggalkan Naya disana.
Sedangkan Naya menatap punggung Jaehyuk yang perlahan hilang dibalik tembok.
Astaga Ada apa sama Naya?
Naya mengusak rambutnya frustasi seraya menahan tangisannya, Kalau dipikir pikir kenapa juga Naya harus menangis?
Entahlah, Seorang wanita memang sulit ditebak bukan?
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
² • Still MINE • Hamada Asahi✔️
Ngẫu nhiên"You are still Mine.." - MINE SEASON 2 - 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa