Angin malam terasa begitu dingin menyerpa tubuh Naya dan menerbangkan helai demi helai rambut Naya.
Malam ini Naya masih dirumah sakit, tentu dengan Asahi yang tetap berada disisinya. Sebenernya Jaehyuk sudah menyuruhnya untuk kembali ke hotel dan beristirahat disana, Namun Asahi melarangnya dengan alasan dia mau Naya ada bersamanya.
Asahi berencana kembali ke hotel besok pagi, Jadi malam ini adalah malam terakhir Asahi berada dirumah sakit.
Sekarang Naya terus menggerutu kesal karna Asahi memintanya untuk membawanya keluar.
Dengan bantuan Naya akhirnya mereka sampai di taman rumah sakit yang cukup besar, Taman yang menawarkan pemandangan jalanan dimalam hari.
Naya memapah Asahi, lalu mendudukan lelaki itu di bangku taman, Satu tangan Asahi dibalut gips, Kepalanya dan luka lukanya diperban, wajahnya penuh plester dan lehernya dipasang gips juga.
Naya duduk disebelah Asahi sebari memeluk dirinya sendiri karna angin malam begitu dingin.
Asahi menarik tangan Naya, dan memasukkannya kedalam saku jaketnya, Iya.. Asahi pake jaket, itupun jaket milik Jaehyuk.
Naya segera menarik tangannya, Ahh.. Naya gak mungkin bisa senurut itu kan?
Namun yang namanya Asahi tidak akan menyerah begitu aja, Dia kembali memasukkan tangan Naya kedalam saku jaketnya hingga membuat Naya pasrah.
"Nay.."
"Hm?"
"Can i say something?"
"Just say.."
"I just wanna say thank you."
"For?"
"For everything, Everything you did for me, Everything you said for me. Thank you, Nay.."
Naya menoleh menatap Asahi yang kini juga menatapnya, Tatapan Asahi terlihat begitu dalam, Dan disana Asahi mengukir senyuman hingga lesung pipi nya terlihat jelas dideket luka luka wajahnya.
Naya segera mengalihkan pandangannya dari Asahi dan menarik tangannya dari dalam saku jaket Asahi, Naya juga menggerakkan tubuhnya untuk geser sedikit dari posisi duduknya menjauh.
Sontak Asahi menatap bingung, Kenapa Naya menghindar?
"Nay.."
"Stop.. Jangan ngomong apa apa lagi." ucap Naya, Gadis itu memegangi dadanya.
ASTAGA KENAPA JANTUNGNYA DUGEMAN?
"What's Wrong?" tanya Asahi.
Naya terus memukul mukul dadanya perlahan, kenapa jantungnya berdetak begitu kencang? Bahkan Naya merasa pipinya akan meledak saat melihat Asahi tersenyum tadi.
Astaga, Ada apa dengan dirinya?
"Nay??"
"Naya lo sakit?! Nay?? do you hear me? Nay??"
Naya menutup telinganya dengan kedua tangannya, "AH DIEM DULU NAPA JANTUNG GUE NYARIS TURUN KE GINJAL BANGSAT!" Pekik Naya membuat Asahi menatapnya kaget.
Asahi yang awalnya bingung malah menyunggingkan senyuman jahil disana, Sedangkan Naya langsung melotot saat menyadari apa yang baru saja dia katakan tadi.
Asahi menggeser duduknya mendekati Naya perlahan, Sedangkan Naya kumat kamit dalam hati menanyakan apa yang terjadi pada dirinya.
Tuhan bahkan hingga saat ini Naya masih menanyakan hal yang sama, apakah mencoba menerima Asahi adalah keputusan yang benar?
Asahi menatap Naya saat merasa gadis itu terdiam, Benar saja disana Naya diam seolah sedang memikirkan sesuatu.
Asahi menatap Naya, "Kenapa?" Tanyanya.
Naya menjauhkan tubuhnya sedikit dari Asahi, lalu gadis itu melayangkan pandangannya tepat di mata Asahi, membuat Asahi kebingungan karna Naya menatapnya dengan serius.
"Sahi.."
"Kenapa, hm?"
Naya menarik nafas panjang, "Apa menurut lo yang kita lakuin sekarang itu bukan kesalahan?" Tanya Naya
Asahi menatap bingung, "maksud lo?" Tanyanya.
Naya menunduk, saat Asahi menatapnya bingung membuat Naya merasa ia tidak mampu menyampaikan apa maksudnya.
Entah lah, Naya hanya merasa bingung apakah sikapnya ini sudah benar?
Secara, kan yang membunuh orang tuanya adalah Asahi, apa benar jika Naya menolong seseorang yang telah membunuh orang tuanya sendiri?
Naya hanya gak siap untuk menerima penyesalan lagi.
Di tambah belakangan ini perasaan Naya campur aduk. Soal Jaehyuk dan Asahi.
Seolah, Naya mulai gak bisa membedakan perasaan masing masing untuk mereka.
Apa yang salah?
"Lo masih punya keraguan buat percaya sama gue, Nay?" Tanya Asahi.
Naya menoleh menatap Asahi, melihat wajah itu terlibat menyedihkan dan lagi lagi Naya benci harus merasa kasihan.
"Nay.."
Naya masih gak menggubris kepala nya dipenuhi banyak pertimbangan.
Hingga akhirnya Asahi menghela nafasnya, "You want to go?" Tanyanya menatap lurus kedepan membuat Naya langsung menoleh dan menatapnya cukup terkejut.
Asahi menarik nafasnya, pandangannya masih menatap kursi ke arah pohon yang agak jauh didepan mereka, "Kalau dipikir, i was selfish from the start, i feel worse for you. Gue selalu maksa lo buat tetep tinggal dan ada sama gue, But, i never hear what you say and what you want. Right?" Tanya Asahi sebari menoleh menatap Naya yang kini tengah menatapnya juga.
"Sekarang, i won't force you to stay anymore, Gue mau lo memperlakukan gue semau lo.."
"Karna gue mulai sadar Nay.. semakin gue maksa lo, semakin gue gabisa milikin lo seperti yang gue mau."
Entah kenapa, Mendengar kata demi kata yang Asahi ucapkan membuat Naya berkaca kaca.
Seperti Naya merasakan sesuatu yang mengganjal dalam dadanya.
"If you want to go, just go.. I won't hold you back anymore.."
"Mungkin itu bakal jadi karma buat gue, karna udah ngancurin kehidupan lo."
"But its okay.. Gue bakal nerima apapun keputusan lo, Even if your decision is to leave me amd choose to love Jaehyuk."
Asahi membuang nafas panjang, "Now, i'm falling too deep for you Nay, i want everything to be sincere without having to force your feelings on me.."
TBC.
Maaf bangetttttt late up, Aku punya banyak masalah rl yang aku sendiri masih bingung gimana nyelesainnya, Aku usahain update terus tapi maaf kalau ga on time.
Cringe ya? Yu banyakij komennya biar aku cepet update:)
KAMU SEDANG MEMBACA
² • Still MINE • Hamada Asahi✔️
De Todo"You are still Mine.." - MINE SEASON 2 - 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa