Asahi menghela nafas sebari menaruh ponselnya disisi ranjang, Kenapa Jaehyuk tidak mengangkat panggilannya?
Biasanya pria itu selalu mengangkat panggilan dari Asahi.
Kemana dia?
Asahi menatap Naya yang masih terlelap disisi nya, Asahi kembali berbaring dan menatapi wajah damai Naya sesekali membenarkan rambut Naya yang menghalangi wajahnya.
Asahi tersenyum kecil menatap Naya yang tertidur dihadapan nya itu.
Asahi menyentuh hidung Naya, selama ini Asahi baru sadar bahwa Naya memiliki hidung yang begitu mancung dengan bibir pink alami tanpa make up sama sekali.
Asahi baru menyadari lentiknya bulu mata Naya dengan alis tipis yang menjulang ke atas.
Selama ini Asahi gak pernah memperhatikan detail wajah Naya karna gadis itu benci ditatap dari dekat.
Asahi menyentuh bibir Naya, senyuman Asahi mengembang saat mengingat bagaimana polosnya Naya saat menciumnya, Saat itu Naya hanya sekedar menempelkan bibirnya dengan bibir Asahi, dan itu membuat Asahi ingin sekali tertawa, Melihat bagaimana polosnya Naya karna tidak mengerti bagaimana cara mencium orang dengan benar.
Asahi masih menatap bibir Naya, Dulu, bibir ini hanya menjadi tempat pelampiasan nafsu dan kebosanan Asahi.
Tapi sekarang, bibir Naya sudah menjadi sesuatu yang sulit untuk Asahi dapatkan.
Karna setiap Asahi ingin memperlakukan Naya semaunya, Sebuah rasa bersalah terus menghantui nya hingga lagi lagi Asahi merasa buruk tentang itu.
Asahi menatap leher Naya yang terlihat kurus, Lagi lagi dia teringat masa masa dulu, dimana leher Naya menjadi sasaran empuk untuk dia hisap membuat tanda atau bahkan hanya sekedar untuk Asahi gigiti.
Asahi tersenyum kecil saat mengingat bagaimana dulu dia memasangkan sebuah kalung untuk Naya, di hari pertemuan bisnis nya.
Dimana Asahi merasa begitu dekat dengan Naya beberapa saat.
Asahi membuka satu kancing baju Naya dan menyingkap sedikit baju itu ke samping untuk melihat bekas luka tembak ulah Sera delapan tahun lalu.
Dan saat menyingkap sedikit Baju Naya, benar saja, di bahu Naya terlihat jelas bekas luka pistol bidikan Sera.
Walaupun lukanya terlibat memudar, namun Asahi masih bisa merasakan bagaimana sakitnya saat itu.
Hari dimana dirinya nyaris meninggal seandainya dia telat di bawa ke rumah sakit.
Hari dimana dia juga nyaris kehilangan Naya.
Hari dimana dia melenyapkan tiga orang sekaligus yang bukan lain adalah, Ayahnya sendiri, Heeseung dan juga anaknya didalam perut Sera.
Benar juga, Asahi menyesal telah membunuh anak Sera yang bukan lain adalah darah dagingnya.
Asahi menunduk, akhh.. Terlalu banyak hal hal yang Asahi sesali hingga selalu membuatnya merasa sesak setiap kali harus mengingatnya.
DORR!!!
"JANGAN SENTUH CEWEK GUE BANGSAT!!!"
Asahi terkejut bukan main saat jendela ruangannya pecah berantakan ulah peluru yang dilayangkan seseorang di ambang pintu.
Bahkan Naya langsung duduk saking kagetnya.
Disana Jaehyuk berlari dari ambang pintu dan langsung menodong Asahi dengan pistol yang ada ditangan nya.
Naya berteriak histeris, apalagi melihat bagaimana keadaan Jaehyuk dengan tangan yang masih menodong kepala Asahi dengan pistol.
"JAEHYUK!!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
² • Still MINE • Hamada Asahi✔️
Random"You are still Mine.." - MINE SEASON 2 - 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa