Naya melangkahkan kakinya memasuki ruang rawat Asahi, Naya menatap Asahi yang masih menutup matanya dengan banyak alat bantu pernafasan disana.
Bisa Naya lihat, Wajah Asahi bahkan dipenuhi dengan warna ungu dan hijau juga perban dan plester yang menutupi luka luka berdarah.
Naya duduk disamping brankar Asahi, Naya menyatukan kedua tangannya sendiri, dan mengusak rambutnya frustasi.
Naya baru aja kembali dari ruangan dokter, dan dia kesini untuk melihat Asahi.
Naya menundukkan kepalanya,
"Kondisinya belum benar-benar pulih, ada banyak luka yang sudah di jahit, Dia akan segera sadar karna tidak ada luka serius organ dalam."
Naya kembali mengingat apa yang dokter katakan padanya didalam ruangan tadi,
"Tapi, Saya nemuin sesuatu.. Apa sebelumnya pasien mengonsumsi obat-obatan berkepanjangan? Dari hasil pemeriksaan, Pasien memiliki kerusakan pada ginjal dan juga saraf otak ringan akibat obat obatan dengan dosis diluar prosedur pemakaian, ditambah obat yang dia gunakan bukan obat yang di sah kan dalam kedokteran, yang artinya ilegal."
Lagi-lagi Naya benci harus mengingat apa yang dokter bilang, hal yang membuat Naya cemas akan pendiriannya sendiri.
"Apa anda tau sudah berapa lama pasien mengonsumsinya? Karna menurut catatan medisnya kerusakan yang ditimbulkan sudah cukup merusak organ dalamnya, gejala yang dapat terjadi seperti mimisan, batuk darah dan sakit kepala, Akibat pengomsumsiannya kerusakan saraf pada otak akan mulai terjadi seiring berjalannya waktu.."
Naya mengepalkan tangannya sebari menatap Asahi dengan mata berkaca-kaca disana,
"Kerusakan saraf otak itu akan menyebabkan pasien mengalami hilang kendali atau tidak berfungsinya anggota tubuh, Misalnya pada penglihatan, pendengaran, kerusakan saraf gerak ataupun kelumpuhan total."
"Dan hal yang mungkin terjadi lainnya yaitu kematian."
Dan.. Ya.. Tangisan Naya pecah, kalimat dokter itu membuat sesuatu seperti menghantam Dadanya dan membuat sedikit luka disana.
Naya menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis tersedu-sedu, Naya memukul mukul kepalanya.
Tuhan..
Dulu, yang Naya inginkan hanyalah penderitaan untuk Asahi, Namun kenapa saat Tuhan memberikannya, Naya malah merasa itu menjadi sebuah musibah?
Naya gundah, Dia terpukul mendengar bagaimana Asahi sekarang, Seolah Naya gak mau Asahi kenapa napa.
Tuhan sudah mengabulkan keinginannya bukan? Tapi kenapa rasanya sangat sakit dan menghantam Naya?
Naya bener-bener bingung pada dirinya, sebenernya apa yang Naya inginkan?
Dulu Naya selalu berdoa agar Asahi menderita dengan semua rasa sakit, Tapi sekarang? Naya gak mau Asahi sakit, Naya gak mau pria itu mengalami nasib naas seperti itu.
Tangisan Naya semakin kejer, Ditambah gadis itu menangis dalam diam membuat suaranya tertahan namun masih jelas terdengar.
Naya terus menyalahkan dirinya sendiri karna doa doa nya dikabulkan oleh Tuhan, Tapi disisi lain, Seharusnya Naya senang bukan?
Naya yang memejamkan matanya sebari menangis, langsung membuka matanya saat merasa seseorang menyentuh tangannya yang masih menutupi wajahnya.
Naya melepas tangannya dari wajahnya, lalu menatap siapa yang baru saja menyentuhnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
² • Still MINE • Hamada Asahi✔️
Random"You are still Mine.." - MINE SEASON 2 - 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa