Naya melamun menatap jalanan, Sedangkan Doyoung menahan tawanya daritadi.
Naya melamun dengan tatapan kosong karna dia shock sama apa yang dia lakukan tadi.
Naya baru aja menembak tepat di bahu pengemudi membuat mobil dibelakang mereka berhenti dan meledak karna di tabrak truk bensin dari belakang.
Ledakan besar tepat di depan mata Naya dan itu adalah ulah peluru Naya yang melukai bahu pengendara itu.
Sedangkan Doyoung masih tertawa daritadi melihat bagaimana ekspresi wajah Naya yang keliatan lucu baginya.
"Doy, Orang itu gak akan meninggal kan?" tanya Naya.
Doyoung menghentikan Tawanya, "Kalaupun dia hidup, dia bakal cacat fisik." ucap Doyoung
"Serius! Terus gimana kalau gue jadi buronan karna nembak dia dan bikin kecelakaan besar tadi?" tanya Naya.
Doyoung menarik nafasnya, "Mobil ini gak pake plat nomor. Lagipula lo pake topi sama kaca mata hitam jadi gak akan ada yang ngenalin lo." ujar Doyoung.
"Tapi kan bisa aja.."
"Udah lo tenang aja, sekarang kita kerumah sakit dulu"
"Ketemu bang Sungchan?"
"Bos Asahi babak belur dipukulin Haruto, Tadi Bang Jaehyuk nelfon gue katanya mereka ke rumah sakit." ucap Doyoung.
"Asahi?? Haruto? Kok bisa?"
"Orang-orang yang ngepung hotel tadi itu anak buah Haruto, yang mau ngerusak properti dan nyulik lo."
"Sebenernya Haruto kenapa sih? Setelah bikin bang Sungchan kritis dia bikin Asahi babak belur, tujuannya tuh apa sih?" kesal Naya.
"Lo." ucap Doyoung.
"Hah?"
"Tujuannya itu lo, He's obsessed with making you his." sambung Doyoung membuat Naya membulatkan matanya.
• STILL MINE •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jaehyuk terduduk lemas dilantai dengan baju yang dipenuhi bercak darah, Jaehyuk mengusak rambutnya frustasi. Penampilannya bener-bener Acak-acakan.
Asahi lansung dilarikan ke IGD sedangkan Sera masuk ke ruang rawat untuk diperiksa juga.
Jaehyuk menatap ponselnya yang bergetar, menunjukkan panggilan masuk dari Doyoung.
Jaehyuk hanya menatapnya, dia enggan mengangkat telfon nya, kepalanya dipenuhi kecemasan.
