Malam ini rasanya ada yang berbeda, Pikiran dalam kepala Naya bertambah rumit setelah mengungkapkan bagaimana isi hatinya pada Asahi.
Mungkin Naya lega, karena Asahi dan dirinya sama sama tau bagaimana perasaan masing-masing, Tapi tetap saja.. Seperti ada sesuatu yang belum terpenuhi.
Kini, Naya menatap langit malam dari balik jendela kamarnya. Langit nampak sepi karena bintang bintang tidak menunjukkan wujudnya.
Naya menghela nafas, entah sampai kapan dia akan terjebak dalam pikiran pikiran itu, Naya sendiri udah muak.
Seperti, Naya ingin melakukan sesuatu seperti orang-orang normal di luar sana.
Cklek..
Naya menoleh, bersamaan dengan itu seseorang masuk dengan selimut kecil dan susu cokelat ditangannya.
"Jaehyuk?" gumam Naya
Disana Jaehyuk menatap cukup terkejut, hingga akhirnya pria itu mengedarkan pandangannya ke seluruh sisi kamar.
"Sera?" tanya Jaehyuk pada Naya, tatapannya datar seperti biasanya.
"Sera kayaknya lagi di toilet." ucap Naya
"Pergi ke kolam berenang, mereka ngadain bakar bakar di sana." ucap Jaehyuk lalu berlalu begiti saja keluar kamar.
Naya hanya tersenyum simpul lalu beranjak untuk segera ke kolam berenang.
Sampainya disana, Benar saja ada banyak anak buah Asahi yang sibuk mengatur persiapan bbq dan pesta kecil-kecilan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naya terkekeh, kalau kayak begini mereka terlihat lebih normal, tidak seperti biasanya yang selalu menggunakan jas formal dan juga menatap dengan tatapan tegas.
Naya memecah lamunannya saat seseorang memakaikan selimut kecil dari belakang, Saat Naya menoleh kebelakang, mendapati Asahi yang tersenyum lebar menatapnya
"Are you not cold?" ucap Asahi sambil memberi segelas cokelat panas, Lalu menarik Naya untuk duduk di sofa sisi kolam.
Mereka duduk dalam keheningan, Sama sama fokus menatap lalu lalang orang, namun dengan isi pikiran yang berbeda.
"Mereka kerja sama keluarga gue turun menurun." ucap Asahi memecah keheningan.
Naya yang sedang menyeruput cokelat langsung menoleh, menatap Asahi yang kini siap bercerita.
"Rata-rata dari orang tua mereka udah kerja sama keluarga Hamada, makanya mau gak mau mereka juga ikut tunduk. But what makes me confused, why are they still serving without any rebellion at all?" ujar Asahi
Naya hanya diam menatap anak buah Asahi yang tengah mempersiapkan segalanya di sisi kolam.
"Gue mau mulangin mereka Nay." sambung Asahi sambil menoleh menatap Naya.
