STILL MINE • Hard

1.5K 289 68
                                    

Asahi mengusak rambutnya pusing, Dia terbangun dengan posisi di sofa.

Nampaknya dia ketiduran, Asahi menetralkan pandangannya hingga akhirnya Matanya menyapu bersih seisi ruangan.

Dimana Naya?

Asahi menatap pintu kamar yang terbuka lebar, Asahi mulai panik, Dia langsung bangkit dan beranjak mencari Naya.

Asahi meraih ponselnya dan menelfon anak buahnya untuk memastikan Naya gak kabur dengan Jaehyuk.

Hingga akhirnya Asahi membuang nafas lega saat melihat Jaehyuk yang tengah menatap keluar dari balkon yang ada disana.

Asahi mengepalkan tangannya, Ah, haruskah dia menyapa? Atau sekedar memanggilnya?

Kenapa terasa canggung?

Belum sempat Asahi menyapa, Jaehyuk udah berbalik dan kini menatap Asahi yang berdiri dihadapannya.

Jaehyuk menatap Asahi, Hanya tatapan biasa namun terasa menusuk untuk Asahi.

Pasalnya Jaehyuk belum pernah menatapnya dengan tatapan seperti itu.

"What's Wrong?" tanya Asahi canggung.

Jaehyuk menatap Asahi, lalu memulas senyum miring disana, "Semuanya lo ambil dari gue." ucapnya terdengar dingin.

Asahi menarik Jaehyuk yang hendak pergi, "Cih, You don't deserve to treat me like this, after you tried to take someone who isn't yours." tanya Asahi.

Jaehyuk terkekeh, "Dari awal, Gak seharusnya gue nganggap lo lebih dari atasan gue." ucap Jaehyuk

Asahi menatap bingung, Sedangkan Jaehyuk menghempaskan tangan Asahi dari dirinya, "Now pretend your friend is dead, I'm no longer your best friend jerk!" Ucap Jaehyuk lalu pergi gitu aja.

Sedangkan Asahi menatap nya bingung, Hubungannya dengan Jaehyuk memang udah berantakan sejak awal.

Tapi Jaehyuk gak pernah mengatakan hal seperti itu sebelumnya.

Ada apa dengan Jaehyuk?

Ah Asahi tau, Jaehyuk pasti merasa kalah karna gagal membawa Naya pergi bukan?

Asahi menghela nafasnya, Entah apa yang terjadi pada Jaehyuk yang penting Naya tetap berada didekatnya.

Bukankah Asahi sudah bilang dari awal, bahwa dirinya akan bersikap egois?

Asahi ke lantai dasar, dan mencari keberadaan Naya berdasarkan informasi dari semua anak buahnya.

Benar saja, Naya duduk di bangku yang berada gak jauh dari kolam berenang disana.

Asahi datang menghampiri, Terlihat disana Naya tengah melamun menatap kolam berenang besar yang sepi tanpa pengunjung itu.

Asahi duduk disebelah Naya, "Gue pikir lo kabur."  Ucap Asahi.

Naya gak menjawab, Gadis itu tetap melamun dengan mata merah disana, Asahi menatapnya bingung, "Are you crying??" tanyanya.

Naya menggelengkan kepalanya, "Kelilipan batu." ucapnya.

Asahi kelepasan ketawa, Membuat Naya terkejut mengedipkan matanya, ah sial lamunannya pecah.

"Berisik deh lo." ucapnya kesal. Naya gak dalam keadaan mood yang baik sekarang.

Asahi berhenti tertawa dan menatap Naya, Naya gak tertawa bahkan gak tersenyum sama sekali membuat Asahi menyadari sesuatu.

Asahi menjatuhkan kepalanya diatas paha Naya dan melipat kedua tangan nya di atas Dada, Di atas paha Naya, Asahi memejamkan matanya membuat Naya menatap bingung.

"Tidur gue belum kenyang sebenernya." ucapnya.

Naya menggerakkan pahanya agar Asahi bangun dari sana, Tapi Asahi sama sekali gak bergerak membuat Naya hanya pasrah.

Asahi memang menutup matanya, Namun otaknya dipenuhi banyan pikiran. Apalagi saat melihat Naya melamun seolah memikirkan sesuatu.

Asahi menarik satu tangan Naya dan menaruhnya di rambutnya, "Elus elus biar gue tidur." ucapnya dengan mata yang masih enggan terbuka.

Naya menghela nafasnya malas, Kenapa Asahi harus datang di suasana hatinya yang lagi kayak gini?

"AKhh!! Sakit Nay!" ringis Asahi, karna baru saja Naya menarik rambut Asahi hingga beberapa helai nampak rontok.

"Gak sengaja." ucapnya polos

Asahi mengusap Kepalanya yang terasa sakit itu, Gila aja rambutnya ditarik sampai rontok.

Asahi menatap Naya yang masih senantiasa melamun entah memikirkan apa, yang jelas itu membuat Asahi kesal.

"Jaehyuk, Dia yang buat lo nangis?" tanya Asahi masih dengan posisi tiduran di paha Naya.

Naya menunduk menatap Asahi yang masih memejamkan matanya itu, "Nggak." ucap Naya.

"Terus siapa? Masa iya lo beneran kelilipan batu." ucap Asahi.

Naya mendengus, "Asahi.."

"Hm?"

"Kapan lo bebasin gue?" tanya Naya.

"Nanti, kalo gue udah mati." ucap Asahi tanpa membuka matanya sama sekali.

Naya mendengus, Dia ini dalam dilema besar. Gak perlu dijelaskan lagi pasti kalian tau kenapa kan?

Berada di situasi yang sulit dengan posisi yang amat sangat membingungkan, Naya membenci dirinya sendiri karna gak punya pendirian yang jelas.

Asahi menghela nafasnya, "Why? You hesitate to stay??" tanyanya.

Naya gak menjawab, Sejujurnya Naya ingin pergi, tapi mengetahui bagaimana kondisi Asahi juga membuatnya harus tinggal?

Kalau kalian tanya kenapa Naya mau nolong Asahi setelah semua yang dia lakuin terhadap Orang-orang yang Naya sayang, Jawabannya Naya juga gak tau.

Kenapa dia harus peduli? Kenapa dia harus merasa kasihan pada Asahi?

Hanya karna Asahi sekarat bukan berarti Naya harus disini kan?

Seharusnya Naya memanfaatkan ketidakberdayaan Asahi untuk lepas sepenuhnya.

Tapi apa?

Naya bingung, sungguh.

Jaehyuk adalah orang yang dia cintai, Tapi Asahi?

Naya gak ngerti perasaan apa yang ada pada dirinya untuk Asahi tapi yang jelas melihat Asahi kesakitan juga membuatnya merasa sakit.

Bukankah ini hanya sebuah rasa simpati?

Atau mungkin lebih dari itu?

"Berhenti ngelamun sekarang liat gue." ucap Asahi membuat Naya memecahkan lamunannya dan menunduk menatap Asahi.

Asahi membuka matanya, dan membuang nafasnya, "You want to stop being mine? Then how about just being my wife??" tanyanya membuat Naya membulatkan matanya.












TBC.

² • Still MINE • Hamada Asahi✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang