² • Still MINE • Hamada Asahi✔️

STILL MINE • Move

Naya langsung berlari keluar mobil dan masuk ke dalam rumah sakit dengan panik, Banyak pikiran buruk di benaknya.

Namun hatinya terus meyakinkam bahwa Sera baik-baik saja.

"Sera.. Sera dimana??" tanya Naya pada resepsionis disana.

"Sera? Maaf bisa dengan nama lengkap?"

"Sera.. Seranicca Park, dia dimana? Dia gak apa apa kan??"

Doyoung langsung menarik Naya yang begitu panik, Hingga akhirnya Doyoung membawa Naya menuju ruangan Sera.

Terlihat disana ada Jaehyuk yang terduduk dilantai dengan kondisi berantakan, Bahkan lelaki itu belum mengganti pakaiannya dari kemarin.

Matanya sembab, dan wajahnya terlihat pucat, Membuat Naya langsung menunduk melihatnya, "Jae.. Sera gak apa apa kan?" tanya Naya gemetar.

Jaehyuk terlihat acak acakkan, Bahkan Jaehyuk sama sekali gak fokus mendengar ucapan Naya, Membuat Naya berjongkok menatap Jaehyuk, "Jaee.. Sera.. Sera baik baik aja kan Jae??" tanya Naya

Namun bukannya menjawab Jaehyuk malah menundukkan kepalanya dan menutup kedua matanya, lalu menggelengkan kepalanya pelan, Terdengar erangan tangisan Jaehyuk yang cukup histeris membuat Naya juga ikut menangis, Dia mengerti apa maksud Jaehyuk.

"Lo bohong! Sera pasti baik baik aja kan! JAE JAWAB GUE!" ucap Naya yang mulai kehilangan kendalinya, Tangisannya pecah.

Doyoung langsung menarik Naya, mendekap gadis itu untuk membuatnya cukup tenang, Hingga akhirnya Doyoung mendudukkan Naya di bangku yang ada disana.

"Lo tenang dulu, Baru gue kasih tau." ucap Doyoung.

Naya mengusap pipinya dan memenangkan tangisannya sedangkan Doyoung menghela nafasnya berat, "Komplikasi, Dokter bilang Sera mengalami Atonia uteri, rahimnya gak kontraksi setelah melahirkan, dan Sera di oprasi kemarin, Operasinya berhasil tapi dokter gak bisa menjamin nyawa Sera karna 50/50 kemungkinan selamatnya. Dan sampe pagi ini gak ada perkembangan dari kondisi Sera, Dia kritis dan tekanan darahnya gak stabil." ujar Doyoung membuat Naya lemas.

"Nay—

"Doyoung.. Sera bakal baik baik aja, Kan?" tanya Naya melas, tangisannya semakin menjadi jadi.

Doyoung menepuk nepuk bahu Naya, "Lo tau kan, Sera orang yang kuat." ucap Doyoung, Naya menganggukkan kepalanya, "Sera gak akan ninggalin anak anaknya.." gumam Naya meyakinkan dirinya sendiri.

Doyoung melepaskan usapannya pada Naya saat gadis itu mulai tenang, Lalu Doyoung beralih pada Jaehyuk yang kondisinya masih buruk.

"Jae.. "

"Kalo lo cuma mau nyuruh gue makan atau pulang, mending lo diem." ucap Jaehyuk.

"Udah satu setengah hari lo gak makan apapun, yang lo lakuin cuma diem disini, Lo cuma nyiksa diri lo sendiri?"

"Ya terus gue harus apa? Pikiran gue gak tenang selama gue belum bisa nemuin Sera, Lo gak akan ngerti!"

"Jae!"

"Mending lo pergi!"

"Seenggaknya makan sesuatu—

"Pergi bangsat!"

Doyoung hanya bisa menghela nafasnya, Jaehyuk lagi gak bisa mengontrol dirinya semenjak kondisi Sera memburuk.

• STILL MINE •

"Sera bakal baik baik aja, Jae.."

Jaehyuk mengangkat wajahnya dan melihat Naya yang kini berdiri di depannya, Menatap Jaehyuk dengan mata yang sama sembabnya.

"Lo tau kan, Sera anaknya kuat? Dulu pas SMA dia dikenal preman sekolah, gara-gara suka mukulin orang yang ngebully" ucap Naya terdengar lirih.

Jaehyuk berusaha mengontrol nafasnya, Dadanya sesak setiap kali mendengar nama Sera disebut.

Nyaris empat jam dia dan Naya disini namun gak kunjung ada kabar mengenai kondisi Sera, Bahkan dokter udah tiga kali masuk buat memeriksa tapi hal yang diucapkan tetap sama, Gak ada perkembangan.

Naya menepuk nepuk bahu Jaehyuk, "Jangan kayak gini Jae.. Makan sesuatu atau sekedar bersihin diri lo, Sera gak akan suka liat lo nyiksa diri lo sendiri kayak gini" ucap Naya.

Namun bukan sebuah jawaban yang Naya dapatkan melainkan dekapan erat dari Jaehyuk, Jaehyuk menarik Naya dan memeluknya erat, Hingga akhirnya lagi lagi terdengar isakan tangis Jaehyuk dengan erangan kecil yang tertahan disana, punggung Jaehyuk bergetar dan air mata itu mulai membasahi baju Naya. "Gue takut.. Gue takut Nay.. Takut.. Gue takut Sera.."

"Ssttt.. Sera bakal baik baik aja, Oke? Percaya sama gue.." ucap Naya yang membalas dekapan itu sebari menangis juga.

Seolah mereka berdua sama sama menumpahkan kekhawatiran masing-masing tentang bagaimana keadaan Sera.

Melihat Sera dalam kondisi seperti ini membawa Jaehyuk pada saat dimana dia kehilangan adiknya, atau bagaimana terpuruknya dia saat Asahi sekarat.

Jaehyuk takut, Sungguh.

Sedangkan disana, Asahi memulas senyuman kecil yang terlihat sedikit hambar.

Asahi, Lelaki itu berdiri tak jauh dari Naya dan Jaehyuk dengan bucket bunga ditangannya, Dan terlihat Asahi menggunakan pakaian yang cukup rapi namun dengan poni yang menutupi sebagian mata sembabnya.

"Boss—

Doyoung menghentikan kalimatnya saat Asahi memberikan bucket bunga itu padanya, "Kasih ini ke Naya Nanti." ucap Asahi membuat Doyoung bingung

"Kasih aja sekarang"

"Nanti aja"

"Boss, Kenapa rapi banget, Boss mau kemana?"

"Gue mau move on, hahaha.." ucap Asahi

"Boss—

"Kalau Naya tanya, bilang aja lo gak tau" ucap Asahi, Doyoung menganggukkan kepalanya patuh.

"Dobby, Give Naya everything she needs, take care of her and stay by her side. Dan jangan lupa ajak Naya makan siang, Dia belum makan apa apa dari tadi Pagi."

Doyoung cukup terkejut karna Asahi memanggilnya dengan sebutan 'Dobby' itu adalah panggilan kecilnya yang hanya Doyoung yang mengetahuinya.

"Paham kan?"

Doyoung hanya menatap, membuat Asahi terkekeh, Lalu menepuk-nepuk kepala Doyoung pelan, "Thanks udah patuh jadi anak buah gue" ucap Asahi lalu berbalik untuk pergi.

"Sebenernya boss mau kemana??" tanya Doyoung

"Gue mau cari udara segar"

"Tapi kenapa keliatan kayak boss mau pergi jauh?"

"Don't overdo it, Ah.. don't forget to take care of Jaehyuk and cheer him up, Jangan buat dia marah, dan ajak dia makan seenggaknya dia butuh sedikit makanan, Dia keliatan kurusan belakang ini."

Doyoung membungkuk kaku saat Asahi benar-benar pergi meninggalkan nya dengan bunga ditangannya.

Ada yang aneh.

Asahi kenapa?

TBC