2 jam yang lalu..
"Nay.. It's Me.."
Naya yang tengah berjongkok membuka matanya perlahan, yang dia lihat adalah sepasang sepatu hitam.
Naya mulai merasa pusing di kepalanya, Suara itu Jelas dia tau suara siapa.
Naya menangis, menunduk sebari terus menutup telinganya, "Pergi.. Lo cuma halusinasi.. Pergiii.." Ucap Naya dengan tangisan kerasnya.
Lelaki itu menarik tubuh Naya, membuat Naya berdiri dan melihatnya, Naya langsung membulatkan matanya.
Mustahil.
Ini cuma halusinasi, Tapi kenapa Naya mampu merasakan dinginnya tangan ini?
Naya menatap wajah pucat dengan topi juga hoodie didepannya, Disana Lelaki dengan rambut hitam itu menatap Naya dengan mata memerah.
"Nggak! Ini cuma halusinasi!! Sadar Naya!" Naya memukuli kepalanya sendiri, sebari menangis histeris.
Tangannya masih gemetar, dan sesak dalam dadanya terus mengganggu nya dari tadi.
"Nay.. I'm Still Alive.."
Naya menggelengkan kepalanya, memukul mukul dadanya yang sesak, "Lo udah mati, Asahi!!!"
Asahi—Pria dengan hoodie juga topi itu menarik tangan Naya yang terus menyakiti dirinya sendiri.
Asahi menggelengkan kepalanya, "You're kidding? I won't die that easily." ucapnya.
Nadanya masih sama, Nada dingin dengan tatapan datar juga suara yang terdengar lebih serak dari sebelumnya.
Asahi mendekat, dan menarik Naya dalam pelukannya sebari membuang nafas panjang. "I miss you.." gumamnya sebari mencium aroma rambut Naya, aroma yang nyaris 4 tahun gak dia rasain.
Naya mendorong tubuh Asahi, "lo udah mati!! Nggak! Nggak!!! Ini cuma halusinasi!!! Nggak! ARGGHHH!!!!" Naya mulai gak terkontrol.
Gadis itu menjambaki dirinya sendiri, sebari memukuli Kepalanya sendiri, "Lo harus sadar!! Naya!!! INI CUMA HALUSINASI AKHHHHH!!!"
Asahi menarik kedua tangan Naya, mangunci kedua tangan Naya dengan Tangannya, "This isn't a hallucination, I'm here, it's all real. I'm not dead." ucap Asahi seraya menatap Naya.
Naya terus menggelengkan kepalanya, Tuhan, Bagaimana bisa orang yang dia bunuh tiba-tiba muncul dihadapannya??
Asahi terkekeh, Lalu menghempas tangan Naya dengan kasar, "Gue sedikit kecewa, di saat gue sekarat bisa-bisa lo terpikir buat bunuh gue.." ucapnya dengan senyuman miring disana.
Naya hanya bisa menunduk, sebari menariki rambutnya, Naya benar-benar berharap bahwa dia hanya halusinasi sekarang.
Asahi maju selangkah, Menarik wajah Naya hingga Naya melihat Asahi, tepat dimatanya. "Dasar bego, lo bahkan gak tau cara nyekek manusia." ucap Asahi.
Asahi menempatkan kedua tangannya pada leher Naya, dan memutar posisi telapaknya hingga diposisi yang benar.
Lalu Asahu mencekik Naya, Membuat Naya memekik tertahan sebari memukul mukul dada Asahi.
"Kayak gini, Cara yang bener buat bunuh gue." ucapnya masih mencekik leher Naya.
Naya mulai sesak, Dan bersamaan dengan itu Asahi melepaskan tangannya dari leher Naya membuat Naya langsung terduduk lemas di aspal.
Naya batuk batuk, Dadanya sesak, sedangkan Asahi menatap gadis kesayangannya itu dengan tatapan datar.
Namun, Dibalik itu, Asahi merindukan Naya.
KAMU SEDANG MEMBACA
² • Still MINE • Hamada Asahi✔️
Ngẫu nhiên"You are still Mine.." - MINE SEASON 2 - 🔞 ⚠️Kekerasan ⚠️Bahasa Non-Baku ⚠️Unsur Dewasa