STILL MINE • Serpihan

1.3K 220 80
                                    

Naya Berdiri dari duduknya saat melihat Asahi keluar menuju bagian depan kapal.
Sudah setengah jam lebih kapal ini berlayar, dan mereka sama sama kelelahan.

Naya menghampiri Asahi yang berjalan ke kepala kapal, Asahi terlihat menatap lurus ke depan dengan kaca mata hitam yang ia gunakan.

Angin laut bener-bener kencang, Kabut juga tebal dan ombak menunjukkan gelombang yang cukup besar.

Naya mengambil langkah di sebelah Asahi, Dan ikut menatap lurus ke depan, ke laut bebas.

"What's wrong?"

Asahi menoleh saat Naya memecah keheningan diantara mereka, "Hm?" tanyanya memastikan.

Naya menghela nafasnya, "Ada yang gak beres sama lo belakangan ini." kata Naya.

"Nothing."

"Lo itu gak jago bohong." timpal Naya.

Asahi gak menjawab apapun, melainkan hanya menatap kedepan. Sedangkan Naya menoleh dan menatap mata Asahi dibalik kaca mata hitamnya.

Belakangan ini Asahi dingin dan ketus, Dia memang gak kasar pada Naya, tapi Dinginnya Asahi membuat Naya lebih takut lagi.

Sebenernya ada hal yang perlu Naya sampaikan pada Asahi, Mengenai perasaan yang sebenernya ia rasakan.

Naya udah membuat keputusan dan yakin akan keputusan itu, Tapi Naya belum memiliki banyak nyali untuk mengatakan nya.

Naya takut akan mengambil keputusan yang salah atau lagi lagi bisa menyakiti banyak pihak.

"Do you remember??" tanya Asahi masih menatap lurus kedepan.

"Apa?"

"Dibalik penderitaan lo di masa lalu, I have many beautiful memories with you." ucap Asahi membuat Naya menoleh padanya.

"Dulu, denger lo ngejerit kesakitan bikin gue bahagia, Tapi sekarang nyentuh lo aja gue jadi Canggung."

"Many things have passed, Gue satu-satunya orang yang memperlakukan lo kayak hewan, But it turns out you're all I need."

"Ngeliat gimana lo selalu maki maki gue, Ngucapin hal kasar dan marah marah sambil teriak  It's not a good thing, but I feel good. Karna sebelumnya gak ada yang berani ngelakuin itu ke gue. "

"But now I feel too greedy. Tujuan gue cuman lo, Tapi karena alasan yang sama gue ngerenggut banyak kebahagiaan."

Naya cukup tersentuh, Asahi yang jarang bicara panjang membuat nya cukup terharu, Pasalnya, Cara Asahi bicara tidak dingin seperti biasanya.

"Nay—

"Kenapa tiba-tiba lo bilang gini?" sela Naya.

Asahi membuang nafas panjang, "I'm just trying to find a way to make up for it." ucapnya.

"Asahi—

"Gue pendosa Nay.. Dan lo tau itu."

"Tapi lo udah bertaubat."

"Bertaubat nya gue gak akan ngubah apa yang udah gue lakuin ke orang-orang gak berdosa."

"Terus apa?" timpal Naya, Naya menghela nafasnya, "Lo bakal kabur dan ngumpet lagi kayak pengecut? Lo bakal ngasingin diri dan bersikap seolah gak ada yang terjadi? Gitu?" ucap Naya.

Naya menepuk bahu Asahi, "Setidaknya ada kemauan dari diri lo buat berubah, Gue tau emang gak akan cukup buat nebus semuanya tapi dengan berhenti nyakitin orang-orang itu udah cukup." kata Naya.

Asahi menoleh pada Naya, Terlihat Naya menyunggingkan senyuman kecil untuknya, yang membuat Asahi memulas senyuman pada bibirnya.

"But You never know, Nay." gumam Asahi pelan.












² • Still MINE • Hamada Asahi✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang