Wassap pren? coba absen dulu sini yang pasa teratlas-atlas
Kalian punya mantan berapa?
Pernah confess ke orang gak?
Jangan lupa komen yang banyak yah, votenya juga.
Happy reading sunbies!
4| RASA KHAWATIR
1 minggu kemudian...
Satu minggu setelah Galateo yang tiba-tiba membatalkan janji mereka, Arona sedikit menghindar dari cowok itu. Semua itu dia lakukan karena dia masih kesal jadi dia tidak ingin Galateo mengetahui kekesalannya. Soal perubahan emosi Arona, Galateo selalu peka. Tapi untuk perasaan Arona, Galateo tidak pernah peka.
Atau mungkin dia peka namun berpura-pura buta.
Sekarang Arona harus berpikir keras. Dengan siapa dia akan menghadiri acara penutupan mabim. Jika saja konsepnya tidak perlu membawa pasangan, Arona tidak perlu repot-repot.
Arona berjalan dengan perasaan kalut hingga matanya menangkap sosok seniornya yang berjalan dengan arah berlawanan.
"Siang kak," sapa Arona sopan pada Alora yang kini berhenti dan menarik senyum padanya.
"Halo," balas Alora sopan. Arona tentu saja membalas senyum gadis itu sebelum matanya mendelik tidak suka pada Atlas yang berdiri disebelah Alora.
"Heh bocil biasa aja dong liatnya," ujar Atlas dengan tampang tidak terima.
Arona hanya memutar bola matanya kemudian kembali menatap Alora. "Duluan yah kak," ujar Arona lalu berjalan pergi.
Atlas memutar kepalanya mengikuti Arona yang berjalan pergi sebelum kemudian fokusnya jatuh pada Alora yang kini tengah menatapnya.
"Itu namanya Arona kan?" tanya Alora memastikan— takut salah orang.
Atlas mengangguk. "Iya." sedikit bingung karena Alora bisa mengenali Arona dari sekian banyak maba yang ada.
Seolah bisa mengerti akan kebingungan Atlas lewat sorot matanya, Alora menjelaskan diikuti kalimat tanya pada akhirnya. "Sering jadi topik anak-anak cowok digrup angkatan. Kamu gak tau?"
Alis Atlas terangkat. Bingung dengan fakta yang baru saja dibeberkan oleh senior cantik didepannya ini. "Kenapa?"
Alora tertawa kecil. Heran mengapa Atlas masih bisa bertanya. Padahal alasannya sudah jelas. "Junior paling cantik angkatan ini," jelasnya yang membuat Atlas membulatkan mulutnya.
Sepertinya Arona akan menjadi pusat perhatian. Gadis itu memang memiliki penampilan yang menarik. Kulit putih, hidung mancung, mata yang tajam dan rambut yang berkilau. Tubuh Arona yang tinggi dan ramping juga menjadi poin tambahan.
Arona memang memiliki fisik yang sempurna.
"Katanya Dexa mau ngajakin dia buat jadi pasangan di penutupan mabim nanti," tambah Alora.
Atlas tidak merespon. Keduanya kembali melanjutkan langkah menuju sekretariat HIMME.
🌏
"Gue ditolak anjir."
Kantin fakultas manajemen terlihat cukup ramai. Atlas beserta teman-teman tengah duduk dimeja panjang sambil memakan makanan mereka.
"Sama siapa?" Cello bertanya dengan wajah super kepo. Lagipula ini berita langkah. Seorang Dexandro ditolak? keajaiban.
"Sama Arona. Junior paling cantik angkatan ini," jawab cowok itu sambil bergerak meminum es tehnya lewat sedotan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...