Halo!! thank you yang udah sabar nunggu❣️ maaf kemaleman upnya
Vote dan komen yang banyak ya!!
Happy reading!
57| INGIN SELAMANYA
Mobil Atlas berhenti di pekarangan rumahnya. Cowok itu keluar dari mobil, diikuti oleh Arona. Setelah menutup pintu mobil, Atlas menatap Arona sejenak, seolah meminta dukungan dari gadis itu. Arona membalas tatapan Atlas lalu mengangguk.
Arona memang memutuskan untuk menemani Atlas kembali ke rumah dan menemui kedua orang tuanya. Arona yakin, masih ada perasaan enggan dalam diri Atlas untuk menerima kenyataan bahwa Dilara adalah ibunya. Maka dari itu, Arona memilih untuk menemani cowok itu.
Arona mengitari mobil lalu menghampiri Atlas dan berdiri di sampingnya.
"Ayo Baba," ujar Arona lalu tangannya bergerak menggenggam tangan Atlas. Tatapan Atlas turun, menatap tangan keduanya yang saling bertautan sebelum kemudian tatapannya naik menatap Arona tepat di mata gadis itu.
Atlas tersenyum simpul lalu melangkah masuk menuju rumah bersama dengan Arona.
Ketika memasuki ruang tamu, keduanya langsung disambut oleh keberadaan Axel, Dilara dan juga Cherry. Arona menatap mereka satu persatu.
"Atlas," ujar Axel sembari bangkit dari duduknya. Pria itu ingin menghampiri Atlas namun gerakan mundur dari cowok itu membuat Axel juga menghentikan niatnya.
Mata Dilara tampak sembab karena terus menangis. Dia terus merasa bersalah atas semua yang sudah terjadi. Sementara Cherry, gadis itu duduk di samping Dilara namun tidak bereaksi apa-apa.
Jujur dia merasa malu dan tidak bisa menerima fakta bahwa dia hanyalah anak angkat Dilara.
"Malam om, tante," sapa Arona agak sedikit terlambat.
Axel membalas sapaan Arona dengan senyum tipis dan anggukan. Hal yang sama juga dilakukan oleh Dilara.
"Aku kesini cuma mau ngasih tau kalau aku butuh waktu buat semua ini," ujar Atlas sambil menatap lurus papanya.
"Aku bakal pindah ke apartement beberapa hari dan aku gak mau di ganggu," ujar Atlas. Dia membutuhkan ruang untuk memikirkan semua ini, tentang kesempatan kedua yang akan dia berikan untuk Dilara sebagai ibunya. Atlas perlu menenangkan dirinya terlebih dahulu sebelum menerima fakta yang baru saja dia ketahui.
Axel menghembuskan nafasnya namun mengangguk setuju. Dia tidak akan melarang Atlas dan membuat keadaan semakin runyam. Axel akan mengikuti kemauan putranya.
"Bu, bentar ya. Aku ngambil beberapa barang dulu," ujar Atlas pelan pada Arona.
Arona mengangguk. Atlas melepas genggaman tangannya lalu berlalu menuju kamarnya untuk mengambil beberapa barang yang akan dia bawa ke apartemen.
"Arona, duduk dulu," ujar Axel mempersilahkan.
"Iya om," sahut Arona lalu duduk pada tempat yang posisinya berseberangan dengan Cherry.
"Arona. Om berterimakasih sekali karena kamu bisa nemuin Atlas dan bawa dia kembali," ujar Axel penuh terima kasih pada Arona. Jika dia tidak menelpon Arona dan memberitahukan gadis itu soal Atlas, mungkin sekarang Atlas belum kembali dan entah ada dimana.
"Sama-sama om," balas Arona dengan senyum sopan.
"Dilara, ini Arona. Dia pacarnya Atlas." Axel tiba-tiba mengenalkan Arona pada Dilara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...