59| HANCUR

3.5K 746 353
                                    

Hewo Sunbies! baca pelan-pelan ya chapter ini, karena 1 bab lagi ATARONA udah selesai

Absen nama kalian dong yang udah baca chapter ini

Happy reading!

59| HANCUR

UGD yang tadinya sedikit sunyi berubah hiruk pikuk ketika satu unit ambulance sampai dengan membawa pasien yang baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas.

Arona tidak sadarkan diri dengan tubuh yang berlumuran darah. Ada banyak goresan dikulit putihnya. Keadaan Arona tampak memprihatinkan. Angel sedari tadi tidak berhenti menangis. Galateo sendiri datang dengan mobilnya, sementara Angel tadi ikut menemani Arona di ambulance bersama tenaga medis yang membantu.

Angel dan Galateo langsung ikut masuk bersama para perawat yang membawa brankar Arona.

Tepat setelah brankar milik Arona di dorong masuk, mobil milik Arsena juga sampai. Galateo memang sempat menghubungi Arsena untuk menginfokan kabar buruk itu pada Arsena sebelum ikut berangkat ke rumah sakit.

Arsena keluar dari mobil dengan keadaan begitu kalut. Kacau. Matanya memerah. Sepanjang perjalanan Arsena tidak bisa berpikir positif, dia bahkan sampai menangis ketika mendengar kabar buruk itu dari Galateo. Cowok itu langsung buru-buru menyusul Angel dan Galateo.

"Ini gimana sampai jadi begini?" tanya Arsena dengan nada tidak percaya. Panik.

Galateo dan Angel bungkam. Mereka juga masih shock karena melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Arona ditabrak. Yang jelas mereka juga melihat ketika Arona berlari dengan panik keluar dari gedung tempatnya latihan menuju jalanan.

"Arona lari ke tengah jalan bang." Galateo angkat bicara. Dia tidak mau membuat spekulasi berlebihan mengenai hal ini sebelum dirinya menyelidiki hal ini dengan jelas.

Arsena menjambak rambutnya sendiri. Nafasnya tidak beraturan.

"Anjing!" makinya.

"Gue kabarin bokap sama nyokap dulu," ujar Arsena lalu sedikit menjauh dari Galateo dan Angel.

Galateo menghampiri Angel yang duduk di kursi sambil menundukkan kepalanya. Gadis itu masih menangis.

"Sayang..." panggil Galateo pelan. Dia berlutut di depan Angel sambil memegang kedua bahu gadis itu yang bergetar hebat.

"Arona... Gala, " ujarnya dengan sesenggukan. Airmatanya semakin deras ketika pikiran-pikiran negatif memasuki kepalanya.

Galateo belum sempat merespon ucapan Angel ketika dua orang polisi datang menghampiri mereka. Mereka membawa kabar terkait dengan kecelakaan lalu lintas yang baru saja terjadi.

Arsena mendekat.

"Selamat malam, kami datang untuk memberitahukan tentang laporan atas kecelakaan yang terjadi. Pelaku sudah kami amankan di kantor polisi,"

Arsena mengambil alih. Dia mengatakan bahwa masalah ini akan di urus lebih lanjut oleh Papanya. Beliau sedang dalam perjalanan dari luar kota untuk kembali kesini.

Sesudah polisi pergi, mereka kembali menunggu Arona yang tengah ditangani oleh para medis. Doa terus mereka panjatkan agar tidak ada hal buruk yang terjadi pada Arona.

5 menit setelah para polisi pergi, Atlas sampai dengan nafas terengah-engah. Khawatir, takut, panik dan marah. Semua bercampur menjadi satu.

"Arona gimana?" tanya Atlas entah pada siapa. Dia hanya berharap ada dari tiga orang didepannya saat ini yang dapat menjawab pertanyaannya, namun tidak ada yang berbicara.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang