49| TAKUT KEHILANGAN
Papa
|Kamu sudah selesai kelas kan?
|Papa sekarang di fakultas kamuKening Atlas berkerut dalam begitu membaca pesan dari papanya. Untuk apa papanya datang ke kampus? ada keperluan apa? baru saja Atlas hendak membalas pesan papanya, sebuah notifikasi menunda Atlas sebentar.
Bubu🤍
|Aku ketemu sama papa kamu. Ini lagi diparkiran.Tunggu disitu Bubu
Setelah membalas pesan Arona, Atlas bergegas keluar dari ruangan HIMME.
"Woi mau kemana?" teriak Dexa pada Atlas namun cowok itu tidak menanggapinya.
"Ada urusan mungkin," sahut Johnny.
Di parkiran fakultas, Arona berdiri bersama Axel. Keduanya tampak berbincang-bincang.
"Om sebenarnya kesini cuma mau ngajak Atlas makan siang," ujae Axel menyampaikan niatnya datang ke kampus. Arona tampak mengangguk-angguk dengan mulut membentuk huruf o. Dia pikir, Axel ada keperluan penting apa hingga kesini. Ternyata, pria itu hanya ingin mengajak anaknya makan bersama.
"Kamu sering ketemu anak om gak di kampus?" tanya Axel basa-basi. Arona tampak salah tingkah karena pertanyaan Axel. Pria itu tidak tahu saja bahwa Arona lebih dari sering bertemu dengan Atlas. Bukan hanya di kampus, malahan diluar kampus juga.
"Loh om?" Arona yang baru membuka mulutnya untuk menjawab terhenti begitu melihat sosok yang baru saja dia jambak tadi pagi muncul dengan wajah tak berdosa.
"Eh Cherry," ujar Axel yang sedikit terkejut dengan kehadiran sosok Cherry yang tiba-tiba.
"Om ngapain disini?" tanya Cherry basa-basi dengan bibir tersenyum lebar. Gadis itu seolah menjadikan Arona sebagai sosok transparan yang tidak terlihat. Cherry bertingkah sok akrab dengan Axel didepan Arona. Seperti sengaja mau memanas-manasi Arona.
"Oh itu.. om mau ngajak Atlas makan," jawab Axel.
"Oh ya?" tanya Cherry dengan mata berbinar.
"Cherry boleh ikut gak om?" ujar Cherry yang tiba-tiba menawarkan diri ingin ikut padahal tidak diajak. Arona menatap Cherry dengan tatapan dingin. Tangannya masih gatal untuk menjambak rambut Cherry sekarang. Ingin rasanya Arona mengacak-ngacak muka gadis itu.
Axel tampak terkekeh. "Boleh kalau kamu mau ik..."
"Gak!" ucapan Axel terhenti oleh Atlas yang baru saja datang dan bersuara tidak setuju akan keinginan Cherry.
"Atlas," sapa Axel pada putranya.
Atlas tidak menjawab sapaan papanya, dia memilih menoleh pada Arona yang berdiri disampingnya sebelum menatap Axel dengan wajah serius. Mungkin ini saat yang tepat untuk dia memperkenalan Arona kepada papanya.
"Aku mau ngomong Pa," ujar Atlas dengan wajah serius.
"Kita omongin di tempat makan aja. Ayo. Kamu sama Cherry ikut..."
"Gak Pa!" tegas Atlas dengan suara agak tinggi.
"Kalaupun papa mau ngajak aku makan, yang harus ikut itu Arona, bukan Cherry." wajah Cherry tampak tidak suka ketika Atlas mengatakan hal itu. Berbeda dengan Axel yang tampak bingung dan Arona yang terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...