EXTRA PART: MASIH YANG TERINDAH
Waktu berlalu dengan begitu cepat. Rasanya baru kemarin Arona menginjakan kakinya di kampus sebagai mahasiswa baru namun hari ini, dia berdiri dengan toga wisuda yang melekat pada tubuhnya. Mata Arona memindai sekelilingnya. Ada banyak mahasiswa dengan pakaian yang sama dengannya. Mereka tampak tersenyum dan berfoto bersama keluarga, pacar, teman dan kerabat yang hadir.
"Arona!" gadis itu menoleh dan mendapati Galateo yang kini berjalan menghampirinya. Auditorium tempat wisuda dilaksanakan begitu ramai sehingga Galateo membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan Arona.
"Aku daritadi nelpon tapi kamu gak angkat," ujar Galateo protes begitu dia sudah berdiri di hadapan Arona.
"Eh sorry sorry. Hp nya gue silent," ujar Arona merasa tidak enak. Ponsel gadis itu juga berada dalam tas kecil yang dia pegang sehingga Arona tidak merasakan jika ponselnya bergetar.
"Angel mana?" tanya Arona.
"Oh udah ngumpul sama teman-temannya. Fakultas Kedokteran bentar lagi masuk jadi dia gak sempat kesini," jelas Galateo.
"Papa sama Mama kamu udah masuk?" tanya Galateo.
"Iya. Tadi udah masuk katanya mau duduk paling depan biar bisa videoin gue," jawab Arona. Kedua orangtua nya memang bergerak cepat untuk mengisi tempat duduk yang disediakan bagi orangtua atau wali dari para wisudawan.
"Sama. Bunda juga tadi pengen cepat masuk biar bisa duduk di depan,"
Setelah itu, Arona dan Galateo bergabung bersama teman-teman mereka yang lain.
Prosesi wisuda pun dimulai hingga nama wisudawan dan wisudawati dari dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis bagian Manajemen di bacakan.
"Arona Khansa Dirgantara, SM. IPK 3,87 predikat lulus Dengan Pujian." begitu namanya dipanggil, Arona melangkah dengan tegap kedepan kemudian menundukan kepalanya agar Dekan Fakultasnya memindahkan tali toga dari kiri ke kanan.
Setelah tali toganya di pindahkan, Arona menunduk hormat disertai ulasan senyum tipis lalu berjalan kembali menuju tempatnya.
Dari tempat duduk, Arsena tampak sibuk mengambil foto adiknya. Dia menatap layar kameranya dan melihat potret Arona disana. Cowok itu mengulas senyum.
Atlas, lo liat gak dari sana? adek gue udah wisuda. Lo pasti bangga kan sama dia? Bisik Arsena dalam hati. Bukan Arona saja yang kehilangan sosok kekasih namun Arsena juga. Dia kehilangan sosok sahabat yang sudah dia percayai untuk menjaga adiknya.
Arsena menghembuskan nafasnya sembari menggeleng pelan guna menepis rasa sedih yang tiba-tiba muncul. Dia tidak boleh bersedih sekarang karena Arona pasti akan menyadarinya. Arsena tidak mau membuat Arona ikut sedih di hari bahagia gadis itu.
🌏
Acara wisuda sudah selesai, mereka mulai sibuk berfoto bersama. Menciptakan banyak kenangan sebelum berpisah dengan teman-teman mereka karena setelah ini mungkin beberapa dari mereka tidak akan bertemu lagi. Ada yang sudah merantau, ada yang kembali pulang ke kampung halaman dan ada yang beda tempat kerja nantinya. Mereka akan melanjutkan hidup masing-masing.
Suka duka selama menjadi mahasiswa tidak akan mereka lupakan. Masa-masa menjadi mahasiswa tingkat akhir yang penuh dengan drama. Menguras tenaga, waktu dan airmata. Begitu banyak lika-liku yang mereka lewati untuk sampai ke tahap ini. Tidak mudah namun mereka berhasil. Hebat.
Mungkin beberapa dari kalian ada yang berada di dalam posisi ini sekarang. Kalian hanya perlu menjalaninya. Mengeluh boleh, namun jangan sekali-kali kalian berhenti ya? tetap berproses agar kalian terus maju hingga sampai ke tujuan. Semua hal akan terlewati jika kalian terus menjalaninya. Jangan pernah patah semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...