Terniat wkwkwk. Ngespam biar bisa update. Kangen banget sama Baba?
Nih dikasih asupan Baba.
770 vote+800 komen buat next chapter
Happy reading!
17| CAMPUR ADUK
"Sampai disini kelas kita hari ini, jangan lupa kumpulkan tugas kalian minggu depan," ujar dosen yang mengajar lalu keluar dari dalam kelas.
Atlas merapikan buku catatan miliknya lalu memasukannya ke dalam tas. Setelah menutup resteling tas dan menyampirkannya dibahu sebelah kiri kemudian cowok itu berjalan menuju pintu keluar.
TING!
Notifikasi dari ponsel yang berada didalam saku jaketnya membuat Atlas memgeluarkan ponsel miliknya.
BPI HIMME
Johnny Handara
|Rapat ditunda besokYurania Ferdin
|Jangan sampai ada yang telatAlana Hermawan
|Siap kak!Alora Adijaya
|Okey.Arona tengah berjalan dengan wajah bosan saat matanya menangkap sosok Atlas yang berjalan dari arah berlawanan. Cowok itu sibuk menatap ponsel sehingga tidak menyadari kalau didepannya ada tiang beton yang siap menghantam dahinya.
Arona berlari mendekat lalu mengangkat tangannya dengan tinggi untuk menutup dahi Atlas agar tidak terbentur. Tindakan Arona membuat Atlas tersentak kaget, matanya mengerjap lalu menatap Arona yang kini sudah menurunkan tangannya lalu menatap Atlas dengan wajah julit.
"Kalau lagi jalan tuh liat ke depan Baba," marah Arona seperti tengah memarahi anak kecil yang nakal.
Atlas mendengus lalu mengacak pelan puncak kepala Arona. "Iya Bubu. Makasih yah,"
Arona melotot mendengar ucapan Atlas. Apa katanya? Bubu?
"Apaan sih? kok manggil bubu?" protes Arona.
Atlas memasang wajah masa bodoh. "Ya emang kenapa?"
"Gak boleh!" ujarnya dengan tangan bercakak pinggang.
"Yaudah kalau gitu lo juga harus berhenti manggil gue Baba," ujar Atlas dengan alis terangkat.
Arona menatap penuh protes. "Kok gitu?" ujarnya.
Atlas mengangkat kedua bahunya. "Biar adil," jawab cowok itu. Gadis di depannya memberenggut tidak suka.
"Yaudah boleh!" ujarnya mengalah. Atlas tersenyum penuh kemenangan. "Nah gitu dong," ujarnya.
Arona mendelik. "Tapi jangan didepan umum," ujarnya memberi syarat.
"Loh kenapa?"
Pertanyaan Atlas membuat Arona melotot. Bisa-bisanya masih bertanya kenapa, jelas tidak boleh lah! Karena pasti orang-orang akan berpikir yang iya-iya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...