35| KELUARGA GEMOY

7.4K 1.6K 3.1K
                                    

Halo! Mana suaranya yang kangen sama cerita ini?

Say ATARONA!

1100 vote dan 2900 komen buat next part yah. Semangat!

Happy reading!

35| KELUARGA GEMOY

Arona berlari menuruni tangga dengan cepat ketika mendapat kabar dari Arsena bahwa kedua orangtua mereka sudah pulang dari luar negeri. Efek rindu membuat Arona tidak berpikir bahwa menuruni tangga dengan berlari merupakan tindakan berbahaya yang bisa membuat gadis itu celaka.

Terbukti ketika dia mencapai anak tangga terakhir, Arona tersandung kakinya sendiri.

"Ya ampun anak monyet!" seru Arsena ketika dia berhasil menangkap tubuh adiknya. Jika saja dia terlambat satu detik, Arona pasti sudah berakhir diatas lantai dengan tubuh tengkurap.

Jantung Arona berpacu kencang, shock. Hampir saja wajahnya membentur lantai dengan keras. Gadis itu bergerak keluar dari dekapan kakanya.

"Makasih bang," ujarnya pada Arsena.

"Sat," lanjutnya dengan enteng, membuat Arsena bergerak menarik adiknya sebelum berlari pergi untuk menghindari amukan singa betina.

"ABANG!" seru Arona kesal sambil mengejar Arsena yang sudah berlari hingga depan rumah. Arona sudah bersiap melayangkan seribu pukulan pada kakaknya itu kalau saja dia tidak melihat Papa dan Mamanya tengah berdiri dihadapannya sekarang dengan Arsena yang bersembunyi dibelakang mereka.

Arona menatap Arsena dengan wajah kesal lalu mengacungkan jari tengahnya pada cowok itu.

"Heh kurang ajar!" seru Arsena tidak terima.

"Mama!" tidak peduli dengan Arsena, Arona malah berlari menuju mamanya kemudian memeluk wanita cantik itu dengan erat.

"Halo sayang," ujar Safira pada anak perempuannya. Wanita itu mengusap rambut Arona dengan lembut.

"Masuk dulu, setelah itu baru kangen-kangenan," ujar Andrew— papanya Arsena dan Arona.

Mereka berempat akhirnya melangkah memasuki rumah dengan Arona yang tidak melepaskan tangan mamanya.

Tiga pelayan yang bertugas membawa koper dan barang bawaan lain milik majikan mereka tetap melanjutkan langkah menuju kamar sang majikan untuk menata barang mereka sementara Andrew dan Safira tampak berhenti di ruang keluarga dan duduk bersama putra-putri mereka.

"Kuliahnya aman?" tanya Andrew yang ditujukan kepada kedua anaknya.

Anggukan dari Arsena dan Arona seolah menjadi jawaban untuk papanya. Arsena tampak melirik Arona lalu kembali menatap papanya, hendak mengatakan sesuatu.

"Pa, Arona udah.... awwww!" kalimat Arsena terhenti oleg ringisan kerasnya akibat Arona yang mencubit pinggang Arsena dengan keras. Gadis itu menatap Arsena dengan tatapan memperingatkan sementara Arsena hanya memasang wajah memelas sambil mengatakan. "Emang aku salah apa yah kak?"

Arona bergerak menoleh pada Papa dan Mamanya yang tampak bingung dengan kelakuan kedua anaknya.

"Papa sama mama pasti capek, mendingan istirahat," ujar Arona memberi saran dengan senyuman dibibirnya. Semua itu dia lakukan agar Arsena tidak memiliki kesempatan untul cepu pada kedua orangtua mereka.

Arona hanya belum siap memberitahu bahwa dia sudah punya pacar.

"Yaudah, mama sama papa istirahat dulu," ujar Safira pada kedua anaknya. Dia bangkit lebih dahulu diikuti oleh suaminya.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang