Helo! Jam berapa kalian baca part ini?
Udah kangen sama BABU Couple?
Spam komen dan vote yang banyak ya!
Happy reading!
58| OBSESI
"Baba!" teriakan Arona terdengar menggelegar di koridor yang berada di dekat ruangan HIMME. Gadis itu berseru tepat ketika matanya menangkap sosok Atlas yang baru saja keluar dari sana. Dengan senyuman di wajahnya, Arona berlari kecil menghampiri Atlas. Rambutnya yang dia kuncir bergoyang kesana kemari.
Arona berhenti tepat di depan Atlas dengan senyum manis di wajahnya. Melihat Arona yang tampak begitu ceria hari ini membuat Atlas gemas. Tangannya bergerak mengacak pelan puncak kepala Arona.
"Seneng banget kelihatannya," komentar Atlas dengan bibir ikut tersenyum.
"Iya dong!" balas Arona masih begitu ceria.
"Ada apa nih?" tanya Atlas dengan penasaran.
"Kamu nanya?" balas Arona.
Atlas sontak mencubit kedua pipi gadis itu. Sudah seharian ini dia mendengarkan kalimat 'kamu nanya' itu dari Reynald dan Cello. Sekarang dia harus mendengarkannya lagi dari Arona.
"Aduh! sakit Ba!" protes Arona sembari menggeplak lengan kanan Atlas. Bukannya marah, Atlas malah tertawa.
"Udah selesai kelas?" tanya Atlas.
"Udah! hari ini satu mata kuliah aja," jawab Arona dengan semangat. Senangnya, karena hari ini cuma ada satu mata kuliah jadi sekarang Arona sudah bebas.
"Baba gimana? ada kuliah hari ini?" tanya Arona.
"Udah selesai juga. Harusnya ada lagi jam 1, tapi dosennya izin gak masuk," jelas Atlas.
"Terus sekarang Baba ngapain?" tanya Arona lagi.
"Kamu nanya? " balas Atlas. Cowok itu sontak tertawa begitu mendapati wajah Arona berubah kesal. Padahal tadi gadis itu yang memulai duluan. Giliran dibalas, malah kesal sendiri.
"Becanda Bu, aku mau ke kantin. Temenin ya," pinta Atlas. Arona mengangguk dengan senyuman dibibirnya. Arona menjadi begitu ceria ketika dia berada di sekitar Atlas. Senyum manisnya selalu membuat Atlas juga ikut senang.
Ketika dua hati yang pernah terluka dipertemukan, mereka menjadi begitu saling menghargai dan menjaga satu sama lain. Karena masing-masing dari mereka sudah pernah merasakan yang namanya patah hati. Mereka tidak ingin hal yang sama kembali dirasakan oleh satu sama lain.
Kantin tidak begitu ramai, Atlas hanya memesan minuman, sedangkan Arona memilih untuk memesan mie pedas. Saat ini dia ingin makan makanan yang pedas.
Cuaca di luar yang mendung membuat Arona semakin semangat untuk makan makanan pedas.
"Gak takut sakit perut Bu?" tanya Atlas. Dirinya bergidik melihat tampilan mie milik Arona yang warnanya merah.
"Enggak," jawab Arona.
"Jangan sering-sering. Gak baik buat lambung kamu." Atlas mengingatkan.
"Siap bos!" ujar Arona sambil memberikan gestur hormat kepada Atlas. Cowok itu terkekeh melihat tingkah Arona yang menggemaskan.
"Sebentar kamu latihan?" tanya Atlas. Mengingat kemarin Arona bilang kalau dirinya ada latihan hari ini.
"Ada Ba. Aku latihan jam 6," ujar Arona sembari meraih gelas dan meminum minuman miliknya dengan tergesa-gesa. Dia mulai kepedesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...