Halo kalian. Udah kangen sama ATARONA?
Buat kalian yang mau baca part ini alangkah lebih baiknya biar membaca postingan di @wattpadsuk_ biar bisa nyambung. Aku gak kasih tunjuk disini karena gak sesuai sama alur yang udah dibuat. So buat yang kepo bisa langsung cek ig @wattpadsuk_
Follow juga IG- nya Atlas (@atlasharvino) dan Arona (@aronakhansa) jangan lupa juga follow IG Galateo (@gala.cassiopeia)
Happy reading💚
5| ARONA YANG KESAL
Atlas berdiri dibalkon kamarnya dengan tangan yang berada diatas besi pembatas. Dia menatap menerawang kedepan dengan kepala yang tengah berpikir keras.
Entah apa yang ada dipikirannya kemarin hingga mengatakan hal itu diparkiran. Seharusnya dia tidak melakukan hal itu. Dia harusnya lebih bisa berpikir kedepan sebelum melakukan sesuatu. Karena tidak berpikir panjang kemarin, akhirnya dia sendiri yang susah.
Atlas lupa bahwa dia sudah mengiyakan ajakan Alora untuk pergi bersama saat penutupan mabim nanti dan kemarin dia malah dengan terang-terangan mengatakan bahwa dia akan pergi dengan Arona.
Jika sudah begini dia harus bagaimana? apa dia harus mengikuti saran Johnny saja?
Keluar dari pikirannya yang tengah bimbang, Atlas mengambil ponselnya dari saku dan mencari nama seseorang disana. Baru saja dia ingin menekan tombol untuk memulai panggilan namun nama Dexandro Hartanto sudah muncul dilayar.
Pas sekali.
Atlas segera menggeser tombol hijau dan mendekatkan ponselnya pada telinga kanan. "Halo,"
🌏
Arona terlentang dikasurnya dengan mata tertuju pada langit-langit kamarnya— menatap tempelan stiker glow in the dark yang tertempel disana.
Kini dia tengah memikirkan tentang malam acara penutupan mabim nanti. Bisa-bisanya Atlas dengan seenak jidat mengatakan kalau Arona akan berangkat dengannya padahal Arona jelas sekali ingin pergi dengan Galateo tapi Atlas dengan kurang ajar membuatnya kehilangan kesempatan itu.
Menyebalkan. Kenapa cowok itu malah mencampuri urusannya?
Jelas-jelas Arona tidak pernah mencampuri urusan cowok itu tapi Atlas selalu mempunyai cara untuk membuat Arona kesal setengah mati. Cowok itu seolah enggan membiarkan Arona hidup dengan tenang.
"Ah kesel banget!" teriaknya frustrasi sambil merubah posisi tidurnya menjadi duduk. Arona bergegas turun dari ranjangnya dan melangkah menuju pintu kamar. Dia sedikit membuka pintu lalu menjulurkan kepalanya keluar. Saat dirasa keadaan rumahnya sudah sepi, Arona keluar dari kamarnya dengan gerakan pelan. Dia berjalan menuruni tangga rumahnya menuju halaman belakang.
Keadaan aman terkendali. Setidaknya sebelum Arona melewati dapur dan terlonjak karena suara seseorang yang menyapa pendengarannya.
"Mau kemana lo?"
"Eh nenek goreng!" latahnya karena terkejut. Arona menoleh dengan cepat dan menemukan Arsena yang berdiri dengan segelas susu coklat ditangannya. Gadis itu menatap kakaknya dengan horor. Dia menelan ludahnya kasar lalu berdiri dengan tegak kemudian berdehem pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...