Halo-halo, udah kangen sama cerita ini? minta vote yang banyak dan komen yang banyak dong gaes.
Happy reading!
41| TEMAN LAMA
Sudah 3 minggu Atlas tinggal di apartemen dan selama itu juga dia tidak bertemu dengan papanya. Hubungan yang selama ini jauh malah semakin jauh. Semuanya seolah bertambah buruk karena selama itu juga papanya tidak mencari dirinya atau bahkan sekedar bertanya apakah Atlas baik-baik saja atau tidak.
Atlas hanya bisa tersenyum miris, menyadari kalau dia terlalu banyak berharap. Apa yang dia harapkan dari seorang Axel Kusuma yang selama ini tidak memperdulikan dirinya.
Dia tiba-tiba merasa sesak karena setelah 3 minggu lamanya, pesan pertama yang muncul dari papanya bukanlah pertanyaan mengenai keberadaan Atlas ataupun keadaan cowok itu melainkan pesan singkat dimana Axel memintanya untuk menghadiri pertemuan keluarga malam ini.
Sudah pasti untuk membahas pernikahannya. Liat kan?
Padahal Atlas tidak pernah setuju, namun papanya tetap melanjutkan rencananya seolah restu Atlas hanyalah angin lalu yang tidak ada gunanya.
Dengan emosi yang memuncak, cowok itu menyambar tas miliknya lalu melangkah keluar apartemen. Dia ada kelas siang hari ini dan mood nya kini benar-benar tidak baik.
🌏
Arona memasuki ruangan latihan setelah menyelesaikan kelasnya. Sudah ada beberapa temannya yang berkumpul. Sebelumnya, sudah ada pemberitahuan pada grup whatsapp kalau mereka akan mengadakan pemberitahuan guna membahas tentang lomba yang akan mereka ikuti dua bulan kedepan.
Sebentar lagi sudah pergantian semester. Arona tidak menyangka kalau dia akan memasuki semester dua, padahal rasanya seperti baru kemarin dia menjadi maba.
"Udah lengkap semua?" tanya Ciara sambil melihat semua teman-temannya— memastikan apakah sudah lengkap atau belum.
Ketika dilihat sudah lengkap gadis itu mulai memberikan info untuk lomba yang akan mereka ikuti.
"Lombanya emang masih 2 bulan lagi. Tapi kita bakal full latihan karena ini lomba besar. Gak boleh main-main. Bukan cuma bawa nama fakultas, ini bawa nama universitas juga. Yah, walaupun dari fakultas lain ada juga yang ikut. Tapi kita dari manajemen harus bisa kasih yang terbaik," ujar gadis itu dengan nada serius. Dia ingin tim mereka bisa mengharumkan nama fakultas sekaligus universitas mereka.
"Karena latihannya bakal full. Gue mau mastiin yang punya waktu untuk ikut. Komitmen ya. Gue gak mau kalau ditengah jalan kalian ngundurin diri karena kesibukan lain," peringatnya.
"Ada yang mau bertanya?" ujar Ciara.
Arona mengangkat tangan. "Minimal yang ikut lomba berapa orang kak?" tanya Arona.
"Minimal lima. Maksimalnya 12 orang. Jadi, kalau kita bersepuluh mau ikut bisa," jawab Ciara.
Arona mengangguk-angguk paham. Dia dari awal memang sudah memiliki niat untuk ikut ketika Ciara memberitahukan hal ini di grup.
"Yang mau ikutan bisa chat di grup nanti malam buat list nama ya. Jadi pikirin baik-baik,"
🌏
Ruangan HIMME tampak hening, walaupun beberapa orang tampak duduk mengisi ruangan itu. Atlas duduk sambil menatap keluar jendela. Sementara Reynald tampak diam mengamati kecanggungan disekitarnya. Alora duduk didepan laptop dengan fokus, matanya tidak sekalipun berpindah dari layar monitor. Sedangkan jauh didepan Alora, Johnny tampak duduk dan menatap Alora dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...