Ini update-an buat kalian.
Happy reading ya! 🥰
52| TIDAK PENTING?
Terhitung seminggu berlalu dan hubungan antara Atlas dan Arona belum membaik. Kekecewaan dalam hati Arona masih membekas, begitu juga dengan Atlas yang marah karena sikap Arona. Kalian pasti cukup paham bagaimana keras kepalanya seorang anak tunggal begitu juga dengan anak bungsu. Biasanya masing-masing dari mereka mempunyai ego yang besar. Untuk hal seperti ini, harus ada yang menurunkan ego dan mengalah.
Suatu masalah jika dibiarkan terlalu lama tanpa adanya penyelesaikan hanya akan mengundang masalah-masalah lain dan akhirnya merusak sesuatu yang awalnya baik-baik saja.
"Seminggu ini gue liat lo sama Arona gak barengan lagi. Kenapa? berantem?" tanya Dexa pada Atlas. Saat ini mereka tengah duduk di kantin. Hanya bertiga. Atlas, Johnny dan Dexa.
"Kalau ada masalah di selesain. Jangan dibiarin aja nanti lama-lama jadi penyakit." Johnny menasihati.
Atlas menghembuskan nafasnya kasar. Dia juga sudah sangat merindukan Arona tapi jujur dia masih kesal dengan ucapan gadis itu.
"Harus ada yang mengalah kalau mau hubungannya selamat. Ego jangan di gedein," celetuk Dexa. Johnny sendiri mengangguk setuju. Walaupun mereka tidak tahu bagaimana jelasnya permasalahan antara Atlas dan Arona lantaran Atlas tidak pernah mau berbagi tentang kehidupan percintaannya.
"Thanks buat sarannya," ujar Atlas merespon akan nasihat-nasihat dari Johnny dan Dexa.
Dia termenung sejenak. Mungkin memang sudah saatnya dia kembali memperbaiki hubungannya dengan Arona. Atlas memutuskan untuk menurunkan egonya demi menjaga hubungannya dengan Arona.
"Semangat bro!" Johnny memberi semangat.
"Halo semua!" suara dengan nada ceria itu membuat ketiga cowok yang tengah duduk bersama itu kompak menoleh pada sumber suara.
Respon ketiganya tampak berbeda menaggapi kehadiran Cherry disana. Gadis iti berdiri dengan senyum manis di bibirnya. Dexa tampak membalas senyum Cherry dengan tak kalah manisnya. Johnny hanya mengangguk sementara Atlas hanya berekspresi dengan datar.
Cherry tampak menatap pada Atlas yang hanya diam dengan wajah tidak bersahabat.
"Boleh gabung?" tanya Cherry.
"Boleh-boleh," Dexa berujar dengan semangat.
"Gue duluan." Cherry baru saja bergerak untuk menempati tempat kosong disebelah Atlas ketika cowok itu angkat suara sembari bangkit dari duduknya.
"Mau kemana?" tanya Johnny.
"Nyari cewek gue," jawab Atlas.
"Oh yaudah," ujar Johnny merespon. Atlas langsung pergi menjauh meninggalkan tiga orang disana.
Cherry tampak menahan kesal karena Atlas langsung pergi begitu saja ketika dirinya datang, padahal kedatangannya kesini adalah untuk dekat dengan Atlas namun cowok itu malah pergi begitu saja.
"Kamu udah makan Cher?" suara Dexa membuat fokus Cherry yang semula menatap kepergian Atlas beralih menatap cowok yang kini duduk didepannya itu.
Dalam hatinya dia berseru muak karena harus duduk bersama Dexa yang dia anggap terlalu caper dan genit.
Dengan senyum yang dipaksakan, Cherry menjawab "Udah kak,"
🌏
Arona berjalan menuju parkiran untuk menghampiri Galateo yang sudah menunggunya. Arona tadinya pergi ke toilet terlebih dahulu jadi dia meminta sahabatnya itu untuk menunggunya di parkiran saja. Rencananya mereka akan pergi ke rumah Angel karena gadis itu mengundang Galateo dan Arona untuk makan siang di rumahnya. Entah dalam rangka apa tapi mereka menerima saja undangan dari Angel. Seminggu terakhir ini Arona jadi semakin dekat dengan Angel. Dia merasa nyaman untuk berteman dengan kekasih dari sahabatnya itu, pasalnya sifat Angel sangat baik dan tidak ada kepalsuan. Arona yang biasanya sulit untuk memiliki teman yang benar-benar dekat kini rasanya akan mempunyai sahabat perempuan setelah sekian lama predikat sahabat hanya melekat pada Galateo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...