29| ATLAS CEMBURU

8.4K 1.8K 2.7K
                                    

Happy 100k views Sunbies

Mana suaranya yang udah kangen sama cerita ini?

1000 vote+2500 komen buat next chapter

Happy reading!

29| ATLAS CEMBURU

Langit malam terlihat kelabu tanpa adanya bintang yang menyinari, seolah tertutup oleh awan tebal.

Arona menatap ponselnya, melihat perkiraan cuaca yang mengatakan bahwa malam ini kemungkinan hujan lebat akan turun. Dia duduk diatas sofa dengan kaki yang disilangkan. Arona meletakkan ponselnya dan kembali memfokuskan diri pada layar televisi didepannya.

Gadis itu tengah menonton para kumpulan domba yang dijaga oleh seekora anjing kecil. Arona meletakkan dagunya diatas kepala Buba— dia duduk sambil memeluk boneka pinguin itu.

Arsena tidak ada di rumah. Kedua orangtuanya juga masih berada diluar negeri jadi sekarang Arona hanya sendirian, Bibi Nilam juga sudah pulang karena anaknya sedang sakit.

"Buba, gue gabut." Arona bersuara pada boneka yang berada dipelukannya. Walaupun dia tahu boneka itu tidak akan merespon, Arona tetap berbicara pada boneka itu.

"Apa kita tidur aja yah?" ujar Arona pada Buba yang berada dalam dekapannya.

"Ngomongin apa?" Arona menoleh cepat, jantungnya berpacu kuat ketika ada suara lain yang menyahutinya, namun ketika melihat sosok Atlas yang berdiri dengan kantung plastik ditangannya, Arona bergegas menutup mata dan menghembuskan nafasnya.

Dia kaget. Siapa yang tidak kaget ketika jelas-jelas tahu bahwa hanya sendirian dirumah namun tiba-tiba ada suara orang lain. Kalau bukan hantu yah maling.

"Ngagetin tau gak ba!" sentak Arona kesal. Atlas tidak menanggapi, cowok itu berjalan mendekati Arona lalu duduk disebelah gadis itu. Cowok itu bergegas menarik Buba dari Arona dan memeluk boneka itu.

"Apaan sih! kok bubanya diambil," protes Arona sambil bergerak ingin mengambil buba kembali namun Atlas menjauhkan boneka pinguin itu dari jangkauan Arona.

"Kan gue kangen sama buba," jawab Atlas tanpa berniat mengembalikan buba pada Arona.

"Dih, buba kan punya gue," balas gadis itu dengan tampang sangar yang dibuat-buat.

"Ya emang," ujar Atlas.

"Punya gue kan bubu," lanjut cowok itu. Hal kecil yang berhasil membuat Arona salah tingkah.

"Gombal mulu monyet," ujar gadis itu sambil mencubit pinggang Atlas.

Atlas menatap Arona tidak percaya. "Itu mulutnya lama-lama minta ditampol yah," ujar Atlas. Bukannya takut, Arona malah menatap Atlas dengan tatapan menantang sambil mengangkat dagunya.

"Coba aja kalau berani," tantangnya.

Atlas menatap Arona lalu cowok itu mencondongkan tubuhnya.

CUP

Mata Arona membulat sempurna kala Atlas mengecup bibirnya cepat.

"A... apaan coba!" serunya salah tingkah. Dia langsung menjauhkan tubuhnya dari Atlas yang kini memasang senyum miring.

"Tuh, gue bawain makan," ujar cowok itu. Arona menelan ludahnya sebelum menoleh pada kantunh plastik diatas meja. Dia membuka lalu melihat isinya.

Spontan, Arona berkata, "Ih Gala suka banget sama ini," ujar Arona ketika melihat sate taichan yang dibawa oleh Atlas.

Atlas menoleh. "Cieee yang ingat mantan gebetan," goda cowok itu jahil. Arona menoleh dan menatap Atlas dengan aneh sebelum kembali menggeledah isi kantung plastik.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang