Buna moodnya lagi bagus jadi sepertinya bakal sering up cerita ini.
Buna mau 520 vote buat next chapter. Bisa dong? masa enggak?
Happy Reading
8| ANGELIQUE
Galateo berdiri parkiran fakultas kedokteran sambil sesekali melihat jam yang melingkar ditangannya.
Sepertinya Angel masih punya sedikit urusan sehingga belum keluar daritadi dari gedung fakultas. Galateo masih berdiri sambil bersandar pada pintu mobilnya sembari mengedarkan pandangannya.
Beberapa orang yang lalu-lalang dengan terang-terang menatap ke arah cowok itu. Galateo memang memiliki fisik sempurna, tubuh tinggi dan wajah yang tampan. Tidak heran kalau cowok itu selalu menarik perhatian kamu hawa. Baik di fakultasnya sendiri maupun di fakultas lain.
Cowok itu sesekali membalas senyum sopan pada orang-orang yang tersenyum padanya meskipun Galateo tidak mengenal mereka. Cowok itu memang bukan tipe cowok sombong. Dia sangat ramah.
Galateo tersenyum lebar saat melihat sosok Angel yang muncul dari jauh. Gadis itu tengah kesusahan memegang buku-bukunya. Galateo yang melihat hal itu tanpa basa-basi langsung berjalan cepat menghampiri Angel.
"Sini aku bantuin," ujar Galateo sambil mengambil alih buku-buku tebal dari tangan Angel. Tidak heran. Buku-buku milik anak-anak fakultas kedokteran memang tebal-tebal.
"Makasih Gala," ujar Angel dengan tatapan penuh terima kasih. Galateo merespon dengan satu anggukan dan senyum dibibirnya.
"Ayo," ajak Galateo. Keduanya berjalan menuju mobil Galateo yang terparkir didepan mereka. Cowok itu bahkan masih sempat membuka pintu untuk Angel. Sekali lagi Angel berterima kasih. Setelah memberikan buku-buku itu kepada Angel, Galateo langsung mengitari mobilnya lalu masuk dan duduk dibalik kemudi.
"Mau makan dulu?" tawar Galateo sebelum menyalakan mesin mobilnya. "Boleh," sahut Angel.
"Tempat biasa?" tebak Galateo dan Angel mengangguk.
Tidak lama setelah itu mobil milik Galateo melaju meninggalkan fakultas kedokteran.
🌏
Arona melempar tasnya kesembarang arah dan langsung terduduk di atas ranjang. Gadis itu menutup matanya lalu menggeleng pelan. Kepala Arona terasa begitu sakit. Gadis itu memilih untuk berbaring dengan harapan sakit kepalanya bisa hilang.
Dengan kepala yang berdenyut, Arona mengambil ponselnya lalu mengirim pesan pada Arsena.
Abang tukang bakso
Kak
Kekamar gue dongAnterin obat sakit kepala
Gak kuat ngambil sendiri|Aduh. Gue lagi diluar rumah nih.
|Minta tolong bibi cobaPlis gue lemes banget
Gak bisa bangun|Jangan pingsan!
|Gue minta bantuan dulu. Soalnya ini gak bisa ditinggalin. Urusan kampus nih.Oke
Arona memejamkan matanya. Hembusan nafasnya terdengar berat. Sakit kepalanya bertambah parah, belum lagi badannya yang ikutan lemas. Arona bergerak merubah posisi tidurnya agar lebih nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...