Nah! kalau rajin vote sama komen buat menuhin target gini kan enak. Sama-sama seneng, buna seneng, kalian juga seneng.
Buna mau kasih pilihan ke kalian.
Mau cerita ini berapa part?
Dibawah 50?
Diatas 50?
Atau berapa?
Btw 680 vote+550 komen untuk next chapter yaw!
Happy reading!
12| NASI GORENG BUAT ATLAS
Audisi selesai pukul 7 malam. Dan setelah menerima ajakan Atlas, Arona kini sedang bersama dengan cowok itu mengunjungi salah satu kedai ice cream yang cukup terkenal.
Arona tahu karena dia pernah beberapa kali kesini. Dia tidak tahu kalau Atlas bisa mengetahui tempat seperti ini, apa cowok itu sering makan ice cream?
Halah, pasti jawabannya iya. Atlas pasti sering membawa teman-teman kencannya ke sini untuk makan ice cream. Arona yakin itu. Entah mengapa, Arona merasa kesal ketika memikirkan bahwa dia gadis kesekian ribu yang Atlas bawa kesini.
"Lo pasti sering ngedate disini kan kak?" tuduh Arona setelah dirinya turun dari mobil. Atlas yang mendengar adanya nada sinis dalam kalimat Arona barusan hanya memutar bola matanya malas.
"Berisik lo bocil," ujar Atlas lalu melangkah masuk ke dalam kedai. Arona mendengus sebelum ikut masuk mengikuti langkah Atlas.
"Widih bro!" sapaan seseorang di depan sana membuat Arona yang semula sedang mengedarkan pandangan ke seisi kedai langsung memusatkan tatapannya pada dua orang yang terlihat saling merangkul di depannya— ah tidak, lebih tepatnya Atlas yang sedang dirangkul.
Siapa? batin Arona bertanya.
Arona melangkah mendekat pada Atlas bersamaan dengan suara cowok itu yang mengudara. "Gue datang sama temen gue," ujar Atlas pada cowok bermata sipit didepannya sambil menoleh pada Arona.
Arona tersenyum tipis. "Halo kak," ujarnya.
"Halo, gue Alan. Sepupunya Atlas, " balas cowok itu memperkenalkan dirinya dengan ramah kemudian menatap Atlas. "Udah lama banget anjir, lo gak pernah kesini. Lo cuman dateng bareng siapa namanya? oh Luna yah? Hah Luna! Lo cuman pernah datang sama dia sekali terus dua kalinya lo datang sendiri," seloroh Alan panjang lebar.
Masih ingat Alan? sepupunya Atlas yang mempunyai kembaran bernama Alana, pemilik kedai ice cream.
Atlas berdehem pelan kemudian menoleh pada Arona. "Pesen gih ice cream yang lo mau," ujar Atlas.
"Lo mau pesen rasa apa kak?" tanya Arona dengan niat ingin memesan sekaligus dengan punya nya Atlas.
Namun cowok itu menggeleng. "Gue gak usah,"
Arona mengangguk kemudian dengan gerakan pelan berjalan pergi untuk memesan ice cream.
"Kak, minta ice cream mint choco nya 1,"
"Ukurannya?"
Arona melirik Atlas yang masih berbincang dengan cowok bernama Alan tadi sebelum kembali menoleh pada cewek yang menunggu jawaban pesanan darinya.
"Large aja kak," ujar Arona.
Sambil menunggu pesanannya, Arona kembali menoleh pad Atlas yang kini sudah duduk menghadap kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...