Hewo!! udah kangen sama cerita ini? vote dan komen yang banyak!
Penuhin setiap paragraf dengan komen kalian ya🥰
Happy Reading!
54| SELALU KALAH
Kalino berdiri di pinggir kolam renang rumahnya dengan mata tertuju pada air kolam yang tampak bercahaya akibat paparan sinar bulan. Raganya disana namun pikirannya tidak. Kepalanya terisi akan sosok Arona.
Gadis yang mencuri perhatiannya ketika lomba dance beberapa bulan yang lalu dimana dia menjadi juri kala itu. Kalino akui dia tertarik pada Arona, namun fakta bahwa gadis itu sudah memiliki kekasih membuat Kalino kesal, apalagi ternyata kekasih Arona adalah Atlas.
"Sialan!" maki Kalino ketika rasa kesalnya kembali memuncak.
"Kenapa selalu dia sih?!" ujarnya lagi dengan frustrasi. Kalino mengacak rambutnya dengan kasar. Mengapa dia selalu satu langkah di belakang Atlas?
Dulu, ketika masih semester 1, Kalino pernah menyukai seorang gadis dari fakultas manajemen. Dia begitu menyukai gadis itu sedari dia masih SMA. Kalino tentunya berusaha agar bisa mendapatkan gadis itu, namun sayangnya sang pujaan hati malah menaruh hati pada Atlas.
Usaha Kalino sedari kelas 2 SMA tidak membuahkan hasil sama sekali. Gadis idamannya malah menaruh hati pada sosok Atlas yang menolongnya ketika hampir di tabrak. Tentu saja Kalino kesal. Dia membenci Atlas. Sangat. Apalagi karena Atlas, gadis itu pindah ke luar negeri. Gadis itu merasa malu ketika dirinya ditolak oleh Atlas saat dia menyatakan perasaannya. Maka dari itu dia memilih pindah ke luar negeri. Hal itu membuat Kalino tidak bisa bertemu dengan gadis itu lagi hingga sekarang. Bahkan Kalino tidak pernah tau keadaannya sampai saat ini.
Tatapan mata Kalino berubah tajam dan tangannya terkepal. Rasa sukanya pada Arona seolah berubah menjadi obsesi karena dendam masa lalunya. Dia tidak boleh kalah kali ini. Apapun yang terjadi, Arona harus menjadi miliknya, karena Kalino tidak mau menjadi orang yang selalu kalah dari Atlas Harvino Kusuma.
🌏
"Gala, ke kantin yuk," ajak Arona ketika dia selesai memasukan barang-barangnya ke dalam tas. Arona tadi mendengar perutnya berbunyi minta diisi ketika perkuliahan tengah berlangsung. Dia memang tidak sempat sarapan tadi karena bangun terlambat. Semalam dia menonton dan menghafal koreo yang dikirim oleh Kalino hingga larut sehingga dia hampir kesiangan tadi.
Rencananya mereka mau buat konten bareng makanya Kalino meminta Arona untuk menghafal koreo dari cowok itu. Cukup sulit. Arona pantang menyerah makanya dia sangat berusaha keras untuk bisa menguasai koreo tersebut.
Galateo meneliti wajah Arona. "Itu mata udah kayak mata panda," ujar cowok itu ketika menangkap lingkaran hitam dibawah kedua mata Arona.
Gadis itu berdecak. "Berisik! ayo!" ujarnya lalu bangkit dari duduknya. Mata Arona sempat bertemu dengan mata milik Cherry. Arona mendengus kemudian melengos pergi begitu saja setelah memutar bola matanya.
Galateo sendiri langsung mengikuti Arona dari belakang.
"Na," panggil Galateo ketika dia berhasil menyamai langkahnya dengan Arona.
"Paan?" tanya Arona sembari menoleh sekilas.
Galateo tampak diam. Menahan kalimat yang ingin dia lontarkan pada Arona. Kepalanya masih berpikir apakah dia harus mengatakannya pada Arona atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...