24| HARAPAN PALSU?

7.7K 1.9K 2.4K
                                    

Sebenarnya 1000 vote tuh gak susah. Pada siders sih mkanya susah nyampe 1000. Padahal yang baca aja lewat dri 1000.

Padahal teken bintang tuh gak susah. Gak bayar juga tapi susah banget buat ngevote.

Kali ini gak mau masang target. Biar bebas mau Up kapan aja.

follow:
@atlasharvino (Instagramnya Atlas)
@aronakhansa (Instgramnya Arona)
@skmexantry_ (Instagramnya Puma)

Happy Reading!

24| HARAPAN PALSU?

Dua bulan menjelang HUT Fakultas, latihan tim dance semakin intens. Latihan yang biasanya hanya dua jam kini menjadi tiga jam. Hal itu tidak menjadi masalah bagi Arona, gadis itu santai-santai saja, toh dia juga tidak punya kegiatan lain.

"Nice!" Cia selaku leader berseru kala mereka berhasil menyelesaikan koreo berdurasi empat menit dengan baik. Gadis itu bertepuk tangan kemudian mengangkat jempol untuk anggota-anggotanya.

"Pertahanin yah, kita harus bisa lebih baik dari yang sekarang," ujar gadis itu lagi.

"Istirahat dulu kalian," ujar Cia sambil berjalan ke sudut ruangan.

Arona memilih duduk berselonjor sambil mengantur nafasnya.

"Arona, gue mau beli minum. Lo mau nitip gak?" tanya seorang gadis berambut sebahu sambil mendekati Arona.

"Gue ikut aja deh," ujar Arona sambil bangkit dari duduknya.

Kedua gadis itu memilih berjalan keluar dari ruangan latihan menuju kantin fakultas.

"Na gue mau nanya dong." Sinthya- gadis disebelah Arona tiba-tiba bersuara. Dia menatap Arona dari samping masih sambil melangkah.

"Nanya apaan?" tanya Arona dengan kening berkerut.

"Lo pacaran sama Galateo?" pertanyaan Sinthya membuat Arona terdiam. Galateo yah? Sudah hampir dua bulan Arona menjaga jarak dari Galateo. Mereka berdua hanya bertegur sapa seadanya.

"Enggak," balas gadis itu seadanya.

"Gue kira pacaran soalnya dari awal masuk gue liat lo bareng dia terus," papar Sinthya.

Kedua sudah berbelok memasuki kantin.

"Enggak. Cuma sahabatan doang," jawab Arona. Gadis itu dapat merasakan bahwa hatinya tidak lagi bereaksi aneh ketika menyebut status diantara dirinya dan Galateo. Arona perlahan mulai ikhlas dan menerima kenyataan bahwa dirinya dan Galateo memang hanya ditakdirkan menjadi sahabat.

Seperti tulisan yang tertera pada amplop itu.

Sahabat selamanya.

Sinthya mengangguk mengerti, lantas tidak lagi mengatakan apa-apa pada Arona. Kedua gadis berjalan memasuki kantin hingga mata Arona menangkap sosok yang begitu dia kenali.

"Anjir ada Kak Atlas." bisikan heboh disebelahnya membuat Arona menoleh pada Sinthya yang tengah menatap kearah Atlas yang tengah duduk bersama seseorang.

"Rumor soal Kak Atlas sama Kak Alora deket itu bener yah?" bisik Sinthya lagi. Arona mengikuti arah pandangan Sinthya.

Matanya kini menatap Atlas yang tengah duduk berdua dengan Alora. Keduanya terlihat akrab. Sesekali Arona dapat melihat bibir Atlas melengkung kala berbicara dengan Alora.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang