32| H-1

8.4K 1.7K 3K
                                    

Yok! Mana yang kangen cerita ini?

1020 komen+2750 komen buat next part yah. Yok jangan siders.

Suka milk tea gak?

Lebih suka makanan asin apa manis?

Pilih jalan 1 bulan sama Atlas  atau jadi gebetan Atlas tapi gak jadian?

Happy reading!

32| H-1

Fakultas manajemen hari ini tampak ramai dengan persiapan menuju acara HUT besok. Berbagai persiapan tengah dilakukan. Panggung mulai ditata, stand-stand makanan gratis juga mulai diatur pada tempat masing-masing.

Anak-anak HIMME tampak begitu sibuk, semua melakukan pekerjaan sesuai porsi masing-masing.

"Lighting panggung udah siap semua belum?" tanya Johnny dari ujung kiri panggung.

Dexa mengangkat jempolnya. "Aman kok," seru cowok itu. Johnny mengangguk lalu bergerak mengecek hal yang lain.

"Setelah ini panggung selesai, tim dance bakalan gladi," ujar Yura pada Johnny. Gadis itu terlihat membaca tulisan yang ada pada kertas yang dia pegang.

"Tima dance udah dateng?" tanya cowok itu dengan mata yang sibuk berkeliling mencari sepuluh gadis cantik yang tergabung dalam tim dance fakultas manajemen.

Yura melirik jam tangannya. "Katanya 30 menit lagi baru kesini," jelas Yura. Tadi Ciara menghubungi Yura, mengatakan bahwa mereka akan latihan untuk pemantapan lalu bergerak ke halaman fakultas untuk melakukan gladi.

"Oke. Nanti konfirmasi sama Dexa kalau setting panggung udah selesai," pesan Johnny. Yura mengangguk mengerti.

Pada bagian lain, Alora dan Alana terlihat mengecek stand-stand makann dan food truck. Mereka berdua dibantu oleh Kenzie.

"Udah lengkap semua kan?" tanya Alora memastikan. Alana yang berada disebelahnya kembali membaca list yang dia pegang. "Udah kak," jawab Alana yakin.

"Atlas mana?" tanya Alora dengan mata yang sibuk mencari keberadaan Atlas, sedari tadi cowok itu belum menampilkan batang hidungnya.

"Masih konfirmasi sama perwakilan tiap sponsor buat hadir nanti malam." Kenzie menjawab, karena kebetulan Atlas memberi info padanya bahwa dia akan menemui tiap perwakilan sponsor untuk menghadiri acara nanti malam.

"Oh gitu," sahut Alora. Kenzie tiba-tiba bergerak pamit, mengatakan bahwa dia akan mengecek hal lain. Cowok itu meninggalkan Alora bersama dengan Alana.

"Kak," panggil Alana tiba-tiba.

"Hm?" sahut Alora. Alana bergerak melipat bibirnya kedalam sebelum melontarkan pertanyaan yang sudah dia simpan dari kemarin.

"Perasaan lo aman kak?"

"Maksudnya?" tanya Alora tidak mengerti.

"Lo gak gimana-gimana, si Atlas jadian sama Arona?" pertanyaan Alana membuat Alora menggeleng pelan. Dia heran dengan orang-orang yang mengira bahwa dia menyimpan rasa terhadap Atlas, padahal Alora hanya menganggap Atlas sebagai juniornya.

Mengenai perlakuannya yang terlihat berbeda pada Atlas, itu semata-mata karena Alora merasa nyaman untuk berteman dengan cowok itu. Atlas bukan tipe laki-laki yang suka tebar pesona apalagi suka mengartikan sikap orang secara berlebihan.

Jadi Alora tidak terlalu membatasi dirinya. Kerap kali Alora mencoba akraba dengan junior yang lain, namun mereka selalu menyalah artikan sikap ramah Alora. Jadi gadis itu mulai malas untuk terlalu akrab dengan orang.

ATARONA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang