Hola, long time no see wkwk
Lama yah gak update, salah siapa? makanya jangan siders.
1100 vote dan 2900 koment buat next part
Happy reading!
36| YANG TERSEMBUNYI
Pagi-pagi Arona sudah nangkring di cabang dekat rumahnya dengan semangkuk bubur ayam. Dia makan dimeja kecil yang disediakan abang tukang bubur dipinggiran jalan.
"Bang, bungkus satu lagi ya," ujar Arona setelah menelan suapan keempat buburnya.
"Siap neng," patuh si abang lalu mulai menyiapkan satu porsi lagi untuk dibawah pulang oleh Arona. Dia ingin makan satunya lagi dirumah.
"Bang, bubur ayamnya dua." suara itu membuat Arona yang dari tadi fokus makan langsung menoleh, matanya menyipit kala melihat dua orang yang berdiri didepan gerobak bubur ayam.
Tepat setelah Arona melihat mereka, gadis yang berdiri didepan gerobak itu juga melihat kearahnya.
"Arona," sapanya ramah, membuat cowok yang disebelahnya juga ikut menatap Arona lalu berusaha menarik senyumnya. Sedikit terkejut karena mereka kembali bertemu.
"Halo Kak Alora, halo Kak Johnny," balas Arona sambil menarik senyum kakunya. Entah mengapa Arona merasa bahwa dia tidak seharusnya menyaksikan kebersamaan dua orang ini. Di kampus, Johnny dan Alora tidak terlihat dekat. Hubungan mereka hanya sebatas rekan kerja dalam organisasi.
Cepat-cepat Arona menghabiskan buburnya lalu melangkah mendekati abang penjual bubur. "Berapa semuanya bang?"
"Tiga puluh ribu neng," jawab si abang. Buru-buru Arona mengambil uang dengan warna biru lalu memberikannya pada si abang. Tidak lupa juga dia mengambil satu porsi lagi yang telah dibungkus lalu berlari pergi.
"Lho neng! kembaliannya!"
"Ambil aja bang!"
Tingkah Arona membuat si abang geleng-geleng kepala sementara Alora hanya diam lalu bergerak duduk ditempat yang tadi ditempati oleh Arona- memilih menunggu sambil duduk.
Dia teringat pertama kali bertemu Arona disini, gadis itu tampak terkejut melihatnya dan Johnny saat itu namun sampai sekarang Alora tidak menemukan tanda-tanda bahwa orang-orang curiga terhadap dirinya dan Johnny. Arona pasti menyimpannya sendiri atau mungkin gadis itu sudah bercerita pada Atlas dan pasangan itu memilih diam.
Setahu Alora, Atlas memang tipe orang yang tidak suka mencampuri urusan orang lain.
"Ayo." suara Johnny membuat Alora tersadar dari lamunannya. Gadis itu bergerak mendekati Johnny lalu keduanya berjalan pergi.
Alora melangkah dalam diam, bahkan saat sudah masuk kedalam rumah Johnny pun gadis itu tidak mengeluarkan suaranya.
Dia berhenti melangkah saat keduanya akan memasuki dapur, membuat Johnny juga ikut berhenti sambil menoleh pada Alora yang tampak memikirkan sesuatu.
"Kenapa?" tanya cowok itu. Alora hanya diam, membuat Johnny bingung. Cowok itu baru saja akan membuka mulutnya saat Alora sudah lebih dahulu berucap.
"Kita sampai disini aja ya? "
Satu pertanyaan yang mampu membuat Johnny tercekat dengan mata yang terbelalak. Bingung kenapa Alora tiba-tiba mengatakan hal itu.
"Kenapa?" tanya cowok itu tidak mengerti. Entah Johnny pura-pura bodoh atau bagaimana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...