YUHU!!! Siapa yang udah kangen sama cerita ini? akhirnya bisa update juga hehehe. Makasih yah, yang udah nunggu.
Happy reading!
56| ARONA UNTUK ATLAS
Arona dan Kalino sudah selesai membuat konten. Arona beristirahat di ujung ruangan dengan kaki yang dia luruskan. Gadis itu bersandar sambil mengatur nafasnya. Dia meraih botol air kemudian menenggaknya hingga tanda.
Mata Arona memindai seisi ruangan. Masih ada beberapa orang yang di studio. Ada yang beristirahat seperti dirinya, namun ada juga yang masih berdiri di depan cermin sembari menghafal gerakan.
Arona termenung. Tiba-tiba merasa gelisah. Arona merasa ada yang mengganjal dihatinya namun dia tidak tahu kenapa.
"Arona, ada yang nelpon," suara Kalino membuat Arona mendongak. Cowok itu tengah berjalan ke arahnya sambil membawakan ponsel milik Arona.
"Siapa kak?" tanya Arona.
Kalino menatap layar ponsel Arona kemudian mengedikkan bahunya. "Gak tau. Ini nomornya gak di kenal," ujar Kalino. Kening Arona ikut berkerut namun dia tetap menerima ponselnya dari Kalino lalu menerima panggilan.
"Halo,"
"Halo Arona, ini om Axel. Papanya Atlas," suara di ujung sana membuat Arona langsung menegakkan tubuhny yang semula bersandar pada tembok.
Ada apa? kenapa tiba-tiba papanya Atlas menghubungi dirinya?
"Iya om? ada apa ya om?" kalimat tanya Arona menjadi pembuka sementara Axel mulai menjelaskan semuanya pada Arona hingga pada info dimana Atlas pergi dengan keadaan emosi.
Arona terlalu kaget dengan fakta yang dia dengar. Sulit untuk mempercayai semuanya, namun kepala tertuju pada Atlas. Bagaimana keadaan cowok itu? dimana dia? sedang apa sekarang?
"Om. Nanti aku hubungi lagi ya," ujar Arona.
"Kabari ya kalau sudah ketemu dengan Atlas,"
Setelah panggilan berakhir, Arona dengan cepat melangkah menuju tasnya. Kemudian memasukan botol minumannya kembali ke dalam tas. Arona memakai hoodienya dengan cepat. Gerakan Arona yang tampak buru-buru membuat Kalino memperhatikan Arona.
"Arona, mau kemana?" tanya Kalino sembari mendekati Arona.
Arona menoleh. Dirinya tampak gelisah dan teburu-buru.
"Kak. Gue balik duluan ya," ujar Arona dengan cepat.
"Gue anterin," ujar Kalino yang terdengar bukan seperti tawaran.
Arona menggeleng cepat. "Eh enggak usah kak," tolak Arona mentah-mentah. Dia merasa tidak enak dan tidak mau melibatkan Kalino.
"Sorry ya kak. Gue harus balik duluan," ujar Arona lalu langsung pergi.
"Eh Na..." Kalino ingin menahan namun Arona pergi dengan cepat.
Cowok itu menghembuskan nafasnya kasar. Dia gagal untuk menyatakan perasaannya pada Arona hari ini.
🌏
Arona melangkah keluar dari gedung studio dengan buru-buru sementara tangannya terus bergerak untuk menghubungi Atlas namun panggilannya tidak diangkat.
Arona khawatir bukan main. Dadanya semakin gelisah.
"Baba lo dimana sih?" ujar Arona dengan nada khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...