31| GO PUBLIC

8.1K 1.7K 2.8K
                                    

Hewo epribadih! Apa kabar?

Udah kangen ATARONA belum?

Jam berapa kalian baca part ini?

Semoga suka yah. Jangan lupa 1010 vote+2700 komen buat next part!

Happy reading!

31| GO PUBLIC

H-2 menjelang HUT Fakultas. Para anggota HIMME tampak tengah mempersiapkan segala hal menuju hari-H. Mereka melaksanakan acara secara outdoor. Panggung besar akan dibangun untuk acara nanti. Dana sponsor yang banyak membuat acara kali ini terbilang meriah.

Para BPI HIMME  tampak berada dalam ruangan yang tadinya dipakai untuk briefing.

Arona merasa awkward karena dia sekarang tengah duduk bersama para seniornya. Tadi, Arona menemani Ciara untuk ikut briefing, tapi begitu selesai, dia malah ditahan disini oleh Atlas. Cowok itu bilang; Tungguin gue, kita pulang bareng.

Seperti itu.

"Arona semangat yah buat perfomnya nanti." Reynald memberi semengat dengan tangan yang terkepal di udara.

Arona sendiri tersenyum. "Makasih kak,"

Dexa yang duduk disebelah Kenzie tampak tengah kebingungan, cowok itu sesekali menggaruk kepalanya yang tidak gatal, hembusan nafasnya terdengar berat.

"Lo kenapa sih anjrit? daritadi garuk-garuk mulu. Cosplay jadi monyet lo?" cecar Reynald dengan wajah julidnya.

Dexa mencebik, dia kemudian menatap teman-temannya satu persatu.

"Gue kan baru jadian sama cewek..."

"Widih chukae!!" seru Alana heboh sebelum Dexa menyelesaikan kalimatnya.

"Gue belum selesai ngomong," ujar Dexa dengan wajah pundung.

"Oh sorry sorry hehehe," ujar Alana dengan cengiran bersalah diwajahnya.

"Lanjutin bro," suruh Johnny.

Dexa menarik nafasnya lalu kembali bercerita. "Nah gue kan baru jadian sama cewek, tapi dia tiba-tiba minta putus anjir. Lo pada tau alasannya?"

"Apa emang?"

"Gara-gara gue ngasih bunga,"

Sontak tawa diruangan itu menggelegar. Tidak ada yang mengasihani Dexa, mereka tertawa karena merasa lucu dengan alasan dari si cewek yang meminta putus.

"Kok bisa sih?" Cello menimpali dengan wajah tidak habis pikir.

"Bukannya semua cewek tuh suka bunga yah?" tambah Rendra. Setahunya cewek senang diberikan bunga karena itu termasuk dalam hal yang romantis.

"Bisa aja enggak. Kalau dia alergi bunga," timpal Johnny yang berpikir logis.

"Bisa jadi," sahut Atlas. Dia tampak melirik Arona. Sepertinya dia harus menanyakan apakah Arona ada alergi bunga atau tidak.

Atlas takut kejadian yang menimpa Dexa terjadi padanya.

"Untung gue gak alergi bunga," timpal Alana. Yura yang berada disebelahnya mengangguk. "Sama," ujar gadis itu.

"Tapi pasti semua gak alergi sama satu bunga," timpal Reynald tiba-tiba.

"Bunga apa tuch?"

"Bunga bank!"

ATARONA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang