Helo!! udah kangen sama cerita ini? thank you buat kesabaran kalian selama nunggu cerita ini.
Komen yang banyak ya!
Happy reading!
55| RAHASIA
Cherry memasuki rumahnya dengan penampilan yang berantakan. Rambut lepek, baju kusut serta bernoda, riasan yang kacau balau. Cherry benar-benar tidak berbentui sekarang. Selepas perkelahian di kantin, gadis itu langsung pulang saat itu juga. Dia tidak menghadiri kelas terakhir karena penampilannya saat ini sangat tidak layak untuk mengikuti perkuliahan.
Dilara yang baru keluar dari kamar terkejut melihat penampilan putrinya.
"Ya ampun sayang! kamu kenapa?" kaget Dilara sembari berjalan cepat menghampiri putrinya sementara tangannya memegang sebuah kotak berwarna abu-abu yang baru saja dia ambil dari dalam kamar. Wajahnya terlihat khawatir.
"Ini semua gara-gara Arona!" seru Cherry kesal. Dia mengadu pada ibunya tentang apa yang Arona lakukan padanya.
"Udah, sekarang kamu ke kamar, bersih-bersih," suruh Dilara. Cherry menurut karena dia juga tidak tahan dengan tubuhnya yang begitu lengket.
"Setelah itu ke ruang tengah," seru Dilara saat Cherry belum terlalu jauh dari pandangannya.
Setelah Cherry pergi, Dilara bergerak ke ruang tengah terlebih dahulu. Sembari menunggu Cherry, Dilara membuka kotak yang dia bawa tadi. Mengeluarkan satu persatu isinya. Dia menatap foto dirinya ketika tengah mengandung. Di dalam potret itu, Dilara tampak menunduk dan tersenyum menatap perutnya yang mulai membesar. Dilara meletakkan foto itu lalu mengambil foto yang lain. Foto bayi yang tampak tertidur lelap dengan wajah damai. Dilara tersenyum, namun matanya menitikkan setetes air.
"Mama?" suara Cherry membuat Dilara menoleh, kini Cherry tengah menatap Dilara dengan tatapan bingung.
"Duduk sini sayang," panggil Dilara.
Perlahan Cherry mendekat dan duduk di samping Dilara.
"Mama mau ngomong,"
Entah mengapa nada bicara mamanya membuat Cherry tidak tenang.
🌏
Jam 6 sore lewat 30 menit Arona sampai ke studio dance yang beberapa saat terakhir sering dia datangi untuk latihan. Arona menyempatkan diri menyapa beberapa orang yang ada disana. Kalino yang melihat kedatangan Arona langsung berjalan menuju gadis itu.
"Arona," panggil Kalino sembari mendekati Arona. Gadis itu membalas sapaan Kalino dengan senyum sopan.
"Gimana? udah dipelajarin koreonya?" tanya Kalino terkait koreo yang dia kirimkan dalam bentuk video untuk Arona pelajari.
"Udah kak. Gue udah hafal," ujar Arona.
Kalino mengangkat jempol. "Oke. Kalau gitu kita latihan bareng dulu dikit sebelum take videonya. Gak usah power. Samain detail aja," ujar Kalino. Arona mengangguk paham. Dua orang itu memulai latihan mereka.
Disaat mereka tengah latihan, ada pesan yang masuk ke ponsel milik Kalino.
Hesa
|Lo yakin mau ngungkapin perasaan lo? dia kan pacar orang.
Sementara di tempat lain, tepatnya di rumah Atlas. Suasana tampak tegang. Ada tiga orang disana. Axel, Dilara dan Cherry. Ketiganya duduk menunggu kedatangan Atlas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...