SUNBIES! Akhirnya kita tiba di penghujung cerita ATARONA. Terima kasih ya sudah mau mengantar cerita ini sampai bertemu garis akhir.
Persiapkan hati kalian untuk baca ya. Baca pelan-pelan. Jangan buru-buru.
Happy reading!
60| HALAMAN TERAKHIR [ENDING]
Hubungan Atlas dan Arona kian memburuk. Dua minggu semenjak kejadian itu terjadi dan Arona masih terus menolak kehadiran Atlas yang ingin menemuinya. Sangat sulit bagi Atlas untuk menemui Arona karena selain di rumah, Arona belum diperbolehkan kemana-mana. Untuk urusan kuliah, Arona mendapatkan keringanan dengan mengikuti kelas secara online.
Dia juga diperbolehkan mengumpulkan tugasnya lewat e-mail. Galateo kerap datang untuk membantu Arona.
"Arona, makan dulu ya," suara Angel terdengar. Dia menghampiri Arona dan Galateo yang tengah duduk di depan laptop sembari mengerjakan tugas.
"Arona doang?" tanya Galateo ketika Angel hanya membawa satu porsi makanan untuk Arona.
"Gala kamu ambil sendiri ya?" ujar Angel dengan lembut.
"Pilih kasih deh," ujar Galateo dengan wajah cemberut. Itu hanya candaan karena sekarang Angel lebih memperhatikan Arona ketimbang Galateo sendiri.
"Gala..." tegur Angel dan Galateo langsung memamerkan cengiran lebarnya.
"Hahahaha becanda sayang," ujar Galateo. Dia kemudian bangkit dari duduknya dan pergi mengambil makan untuk dirinya sendiri.
"Lama-lama berasa kita berdua yang pacaran, bukan lo sama Gala," celetuk Arona dengan tawa kecilnya.
"Makan dulu," ujar Angel sembari memberikan mangkuk bubur ayam yang dia pegang kepada Arona.
"Makasih Malaikat," ujar Arona sembari menerima mangkuk itu dari Angel.
Sembari membiarkan Arona menghabiskan makannya, Angel beralih menatap layar laptop, memeriksa tugas milik Arona dan Galateo. Walaupun dia tidak terlalu mengerti, Angel hanya kepo.
"Na kamu mau salad gak? tadi aku juga beli salad. Kalau kamu mau aku ambilin sekalian," tawar Angel. Dia ingin kembali ke dapur dan mengambil salad yang dia beli tadi.
"Boleh deh. Tapi dikit aja ya," pinta Arona.
Angel mengangguk semangat. "Okay," ujar gadis itu lalu bangun dari duduknya dan pergi ke dapur.
Arona tersenyum. Menyenangkan sekali memiliki Galateo dan Angel dalam kehidupannya. Mereka membuat Arona tidak merasa kesepian jika Arsena mulai sibuk dengan tugas kuliahnya.
Senyum Arona memudar kala dirinya mengingat satu orang yang belum mau dia temui hingga hari ini.
Atlas.
Arona tidak memberikan kesempatan untuk cowok itu bertemu dengannya. Kesalahpahaman dalam hubungan mereka belum juga diluruskan lantaran Arona tidak mau bertemu Atlas sama sekali.
Atlas tidak ada saat Arona benar-benar membutuhkannya kala itu.
Kejadian buruk itu sangat membuat Arona trauma. Dia ketakutan. Sekarang Arona tidak pernah sendiri. Dia selalu ditemani.
🌏
"Kamu jelasin ke Arona ya, kalau apa yang kamu omongin lewat telepon waktu itu enggak bener." Dilara berujar dengan tatapan penuh harap pada Cherry yang tengah duduk di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATARONA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Atlas Harvino Kusuma, cowok ganteng dengan kisah cinta bertepuk sebelah tangan saat SMA membuatnya tidak pernah lagi berniat menyukai cewek manapun hingga dia harus berurusan dengan seseorang. Arona Khansa Dirgantara, c...