05 - Toko buku

279 50 0
                                    

Hari minggu siang Asahi dan sepupunya yang juga satu sekolah dengannya yaitu Heeseung sedang berada di salah satu toko buku. 

"Beli buku banyak banget As?"

"Hmm."

"Eh bentar deh, bukannya lo udah punya buku itu ya? gue pernah pinjam dari lo." 

"Ini bukan buat gue."

"Terus?"

"Bimbingan belajar."

"Oh iya, gue kira tahun ini lo gak ambil." 

Asahi terus memasukkan buku-buku ke dalam keranjang belanjaannya dan sibuk memilih barang yang lainnya. 

"Btw, lo udah tau soal acara ulang tahun sekolah?"

"Iya kemarin bu Dahyun baru bilang." 

"Konsep tahun ini beda dari biasanya." 

"Ganti kelas minat bakatnya?"

Sekolah Asahi memang sering mengadakan acara ulang tahun sekolah atau biasa disebut Dies Natalis. Biasnya tiap tahun akan berbeda tema dan bergantian yang membawakan penampilannya. Ada dari setiap kelas minat dan bakat yang berbeda-beda. 

"Iya, tapi selain itu juga ada penggabungan."

"Gabung?"

"Biasanya kan per angkatan atau per kelas, nah sekarang digabung. Jadi gak harus dari kelas atau angkatan yang sama."

"Terus tahun ini minat bakat apa?"

"Musik. Lo bagian itu kan, siap-siap aja." 

.

.

.

Ryujin dan Rose sedang berbelanja di salah satu Mall, ya memang begitu kalau weekend. keduanya sering sekali mengahabiskan waktu bersama. 

"Kita ke sana bentar ya Ryu, ada yang mau bunda beli."

"Oke bun." 

Setelah membayar belanjaannya, kini Ryujin dan Rose sudah masuk ke salah satu tempat tujuan yang dimaksud tadi. 

Rose mulai menyisiri setiap rak yang ada untuk mencari barang yang ingin ia beli. Ryujin sendiri hanya mengekor saja, ia tidak minat berada di tempat tersebut. 

Hingga tak sengaja, Ryujin melihat dua laki-laki yang ia kenal sedang berada tepat dibalik rak tempat dirinya berdiri. Ryujin panik, apalagi sekarang bundanya itu malah berjalan mendekati ke bagian yang ada kedua laki-laki itu. 

"Bun jangan ke sana, bukan disitu bukunya. Disana tuh."

"Apaan sih Ryu, bukunya disini." 

Ryujin mencoba menahan bundanya, Rose jadi kebingungan. Hingga tak terasa keduanya sudah semakin dekat dengan objek yang ingin Ryujin hindari. Ryujin berjalan membungkuk dan menutupi wajah dengan rambutnya. 

"Ryujin?"

"Mampus ketauan juga," ucap Ryujin dalam hatinya. 

Rose melihat pada sumber suara saat nama putrinya itu dipanggil dan mau tak mau Ryujin juga harus membalas sapaan orang itu sembari membereskan rambutnya. 

"Nah benar kan Ryujin." 

"Hehehe, iya," ucap Ryujin sembari tertawa palsu.

"Loh kalian saling kenal. Temannya Ryujin ya?"

"Iya tante, saya Heeseung teman satu kelas Ryujin." 

"Wah senangnya ketemu teman Ryujin, tente bundanya." 

17 Tahun (Lalu) - Asahi RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang