Jam pelajaran setelah istirahat pertama berlangsung tenang seperti biasanya untuk kelas Asahi. Kelas ini selalu dibanggakan karena salah satu alasannya adalah muridnya yang rajin dan tidak bolos pelajaran kecuali ada urusan penting. Namun nyatanya ada satu bangku kosong saat ini dan pemiliknya belum juga kembali padahal kelas akan segera berakhir.
"Oke sampai di sini untuk hari ini, jangan lupa kerjakan tugas yang sudah bapak sampaikan diawal."
"Baik pak."
"Itu tempat duduk Sarah kan? diantara kalian tidak ada yang tau kenapa dia bolos?"
"Tidak pak."
"Baiklah."
Setelah berkata begitu, bapak guru itu keluar dari kelas dan seperti biasa para murid juga mulai berhamburan keluar.
Jaehyuk melihat pada Asahi kemudian memberikan kode dengan kepalanya yang mengarah pada bangku Sarah. Seperti mengerti dengan kode yang diberikan oleh Jaehyuk, Asahi mengangguk.
Lima menit berlalu, kelas Asahi mulai sepi namun ada beberapa yang masih di kelas. Jaehyuk yang tidak bisa menunggu lama lagi langsung menghampiri murid-murid tersebut.
"Gaes boleh keluar kelas dulu gak? Gue sama Asahi mau belajar nih. Kelas harus sepi."
Begitu sekiranya apa yang diucapkan oleh Jaehyuk dan tak lama para murid itu mengerti lalu keluar kelas. Setelahnya, Jaehyuk langsung mengunci pintu.
"Aman Sa," ucap Jaehyuk sembari memberikan kode dengan jarinya.
Asahi dan Jaehyuk mulai menggeledah bangku Sarah terutama tasnya. Tidak ada yang aneh dalam tas Sarah, semua isinya hanya perlengkapan sekolah saja.
"Untung kunci loker gak dia bawa," lanjut Jaehyuk sembari membawa kunci tersebut lalu berjalan ke arah loker yang ada di sudut belakang kelas.
Setelah loker terbuka, Asahi dan Jaehyuk mulai mencari lagi. Fokus mereka sebenarnya adalah barang yang dipakai oleh pelaku di dalam foto itu. Namun Asahi menemukan sesuatu yang mencurigakan dan itu diluar perkiraannya.
"Member card?" tanya Jaehyuk dan dijawab anggukan oleh Asahi.
"Luxurious Nightfall Bar."
"Itu kan nama kelab malam Sa."
Asahi dan Jaehyuk saling pandang satu sama lain kemudian dengan buru-buru, Asahi memasukkan kartu anggota itu kedalam saku celananya kemudian kembali menutup loker tersebut.
.
.
.
"Bu kami mau terima hukuman buat bantu beresin buku-buku di sini," ucap Ryujin
"Oh iya tadi pak Doyoung sudah bilang ke saya. Oke, di sana itu yang pojokan ada beberapa dus isinya semua buku yang harus kalian tata sesuai tempatnya ya. Bukunya udah di kasih kode, jadi kalian tinggal rapihin ke rak aja."
"Baik bu."
Asahi dan Ryujin mulai menata buku-buku sesuai dengan kodenya pada sestiap rak yang ada di sana. Sesekali mereka juga memindahkan buku yang disimpan tidak sesuai dengan tempatnya.
"Ada yang harus lo tau," ujar Asahi sembari menyerahkan kartu anggota yang ia temukan di loker Sarah itu pada Ryujin.
Ryujin menerima apa yang diberikan Asahi melalui celah kosong pada rak yang membatasi ia dan Asahi berdiri saat ini.
"Bar," ucap Ryujin setelah membaca kartu tersebut.
"Gue dapet itu di loker Sarah, tadi dia bolos kelas jadi gue sama Jaehyuk geledah tas dan lokernya."
KAMU SEDANG MEMBACA
17 Tahun (Lalu) - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ "Adakalanya kisah cinta itu tak harus selamanya dimiliki, namun cukup untuk dikenang." - 17 Tahun (Lalu) Bagaimana kisah cintamu saat berusia tujuh belas tahun? Ayah bilang cinta masa sekolah itu hanya "cinta monyet". Nanti saat sudah...