Asahi baru saja menghentikan motornya di depan rumah bertingkat dua warna putih abu-abu. Tak lama keluarlah Jaehyuk sang pemilik rumah itu dan menghampiri Asahi.
"Gak nyasar kan?"
"Enggak."
"Ya udah yuk masuk."
Asahi mengikuti Jaehyuk masuk ke dalam rumah dan saat melewati dapur ia berpapasan dengan Rose.
"Selamat siang tante."
"Selamat siang nak Asahi, mau jenguk Ryujin ya?" Asahi mengangguk.
"Jae antar sampai kamar ya."
"Oke bun."
Asahi dan Jaehyuk kembali berjalan, kini menaiki tangga ke lantai dua. Saat masuk kamar, ternyata Ryujin masih tidur.
Setelah kejadian di ruang musik, Ryujin jatuh sakit dan tidak sekolah selama tiga hari. Walau bukan tanggungjawab Asahi, tapi laki-laki itu tetap harus menjenguk Ryujin.
Beberapa menit setelahnya Ryujin bangun dari tidurnya, ia terkejut saat melihat Asahi yang sedang duduk di kursi meja rias samping kasurnya.
"Kalian ngobrol dulu aja."
Jaehyuk keluar dari kamar Ryujin untuk memberikan waktu pada keduanya.
"Gimana keadaan lo?"
"Udah mendingan ko."
Tak ada pembicaraan lagi, suasananya canggung saat ini, baik Ryujin dan Asahi bingung harus bicara apa lagi.
Ryujin beberapa kali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sejujurnya ia masih merasa aneh. Ia kira seorang Asahi tidak akan mau menjenguknya.
"Btw, makasih ya Sa buat waktu itu. Jas lo masih di cuci kayaknya, bakalan gue balikin secepatnya," Asahi mengangguk.
Kini suasananya menjadi canggung lagi. Dalam beberapa menit keduanya hanya saling diam saja. Hingga Asahi membicarakan soal kejadian yang menimpa keduanya waktu itu.
"Gue udah urus masalahnya."
"Hasilnya?"
"Orang yang kunci ruangan itu pak petugas keamanan tapi beliau mengira tidak ada orang di dalam, terus sepatu lo gak ada."
"Iya, gue heran kenapa sepatu gue sampai gak ada. Gue yakin ada yang sengaja ambil."
"Siapa? apa tujuannya?"
"Gue gak tau tapi ini pasti ada hubungannya sama orang-orang yang pernah bermasalah sama gue atau mungkin... fans lo."
Asahi terdiam, ia tidak merasa memiliki fans walaupun kenyataannya banyak sekali yang mengidolakannya.
"Gue bakalan cari tau."
"Lo bisa istirahat dulu dari belajar dan latihan."
"Gue udah gapapa ko," Asahi mengangguk.
Ryujin mencoba untuk berdiri walaupun kakinya masih lemas.
"Lo mau kemana?"
"Kamar mandi."
Gadis ini sudah berhasil berdiri namun saat baru saja berjalan dua langkah, tubuhnya hilang keseimbangan.
Asahi tepat ada di depan Ryujin, dengan refleks ia bangun dari duduknya lalu memegang kedua lengan Ryujin dan tidak disengaja medekapkan tubuh gadis itu dalam pelukannya.
Dikarenakan tubuh Ryujin yang hilang keseimbangan itu, mau tidak mau dirinya harus memegang pundak Asahi sebagai sandaran dan pasrah saat badannya yang ada dipelukan Asahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
17 Tahun (Lalu) - Asahi Ryujin
Fanfic[COMPLETED] ✓ "Adakalanya kisah cinta itu tak harus selamanya dimiliki, namun cukup untuk dikenang." - 17 Tahun (Lalu) Bagaimana kisah cintamu saat berusia tujuh belas tahun? Ayah bilang cinta masa sekolah itu hanya "cinta monyet". Nanti saat sudah...