26 - Luxurious Nightfall Bar

231 40 4
                                    

Warning ⚠

Dalam part ini ada beberapa hal yang tidak cocok untuk ditiru terutama pelajar

***

Malam ini Asahi dan Ryujin pergi ke Nightfall bar. Keduanya akan memastikan sesuatu, seperti yang sudah dibicarakan oleh Asahi sebelumnya.

Ryujin sudah keluar dari mobil Asahi sembari terus menerus membenarkan rok yang ia pakai, ia tidak nyaman memakai rok tersebut. Bagaimana tidak, ia memakai rok sangat pendek diatas lututnya dan sangat ketat. Selain itu ia memakai atasan terbuka dan sepatu high heels. Tidak lupa dengan riasan wajah yang lebih tebal dari biasanya.

Sebelumnya, saat Ryujin dijemput oleh Asahi, ia menutupi baju terbukanya itu dengan hoodie dan ia juga memakai celana panjang. Setelah sampai di tempat, barulah ia mengganti celannya dengan rok mini itu. Untung saja kaca mobil Asahi sangat gelap jadinya ia bisa leluasa. Sedari Ryujin mengganti pakaian, Asahi menunggu di luar. 

"Harus banget ya pake baju gini?"

"Biar meyakinkan."

"Tapi..."

"Gak usah ngeluh."

"Gimana gak ngeluh, gue gak nyaman pakenya Sa."

Asahi melihat Ryujin dari ujung kepala sampai ujung kaki, sebenarnya tidak ada yang salah karena baju yang dipakai itu pas di badan Ryujin, walaupun terlihat terlalu terbuka.

"Ayok."

"Bentar, lo yakin kita bisa masuk?"

"Iya, gue udah bayar salah satu penjaga di sana."

Ryujin menghembuskan nafas beberapa kali, jujur ia gugup. Ini pertama kalinya ia akan masuk ke kelab malam. Kelab ini berisi orang-orang dari kalangan atas jadi tidak sembarang orang bisa masuk.

Selain itu Ryujin takut kalau ada apa-apa lalu mereka ketahuan dan tertangkap karena belum legal. Selain itu kalau orang tuanya tahu, ia bisa kena marah nantinya.

"Inget apa yang udah kita rencanain, lo harus tetap tenang."

"Oke, lo pasti bisa Ryujin," ucap Ryujin memantapkan dirinya.

Kini mereka berdua sudah berjalan menuju pintu masuk, Ryujin sudah mulai menggandeng lengan Asahi. Mereka harus terlihat seperti orang dewasa dan sedang menjalin hubungan.

"Tolong tunjukkan kartunya," ucap salah satu petugas pada Asahi.

Asahi memperlihatkan kartu tersebut dan dibalas anggukan oleh petugas tersebut, orang inilah yang dibayar oleh Asahi.

"Silahkan masuk," lanjut petugas itu.

Asahi dan Ryujin sudah memasuki bar tersebut dan ternyata isinya diluar dugaan keduanya. Walaupun banyak yang datang, namun suasananya tidak sumpek. Justru isinya sama seperti tempat tongkrongan biasa namun apa yang dilakukan oleh pengunjung tersebut diluar kata normal.

Seperti kelab malam pada umunya, banyak sekali orang-orang yang menari mengikuti alunan musik, mabuk-mabukan, bahkan hampir di semua tempat duduk, banyak sekali yang sedang berciuman.

"Lo udah siap? Kita mulai memencar, gue mau naik ke atas."

"Oke Sa."

"Kalau ada apa-apa lo langsung bilang aja, lewat ini," ujar Asahi sembari menujuk telinganya.

Benar, mereka menggunakan alat pendengar yang bisa terhubung satu sama lain seperti halnya para detektif yang sedang bertugas di lapangan. Semua persiapan pengintaian ini memang sudah direncanakan matang oleh Asahi sebelumnya.

17 Tahun (Lalu) - Asahi RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang