Siang ini Ryujin sudah siap dengan pakaian santai namun tetap membuatnya nyaman. Sebelum keluar kamar, ia kembali mengecek penampilannya lalu mengambil tas dan ponselnya.
Saat menuruni tangga ia bertemu dengan Rose, bunda Ryujin itu baru saja menonton tayangan televisi di ruang keluarga dan akan menuju dapur.
"Loh kamu juga mau pergi Ryu?"
"Iya bun, kenapa emangnya?" tanya Ryujin balik.
"Jaehyuk baru aja pergi," balas Rose.
"Oh."
"Mau pergi kemana Ryu? Sama siapa? Naik apa?"
"Pergi main, sama temen, di jemput. Bentar lagi nyampe katanya."
"Ya udah hati-hati ya sayang," ucap Rose sembari mencium pipi putrinya itu.
"Oke bun, pergi dulu ya."
"Iya sayang."
Rose sudah berjalan kembali menuju dapur dan Ryujin berjalan keluar rumah. Tak lama orang yang dimaksud Ryujin sudah sampai dan ia segera menemui orang tersebut.
"Telat ya kak?"
"Enggak ko Jake, gue baru aja turun."
"Syukurlah, kalau gitu mau berangkat sekarang?"
"Oke."
Orang yang dimaksud itu adalah Jake. Semalam setelah tak lama Jake ke rumah Ryujin mengantarkan martabak itu, Jake mengirim pesan yang isinya mengajak Ryujin untuk menonton film di bioskop.
Ini bukan pertama kalinya Ryujin dan Jake pergi berdua saja, walaupun lebih sering berempat dengan Somi dan Jaemin atau bahkan dengan Lia juga.
Jake memilih salah satu mall ternama di Jakarta yang letaknya tidak terlalu jauh namun fasilitasnya lengkap. Setelah masuk, Ryujin dan Jake langsung berjalan menuju tempat bioskop.
"Baru banget rilis filmnya kak, jadi rame deh. Gapapa kan?" tanya Jake khawatir.
"Gapapa santai aja, lagian gue emang pengen banget nonton ini. Coba kalau Somi gak ada urusan, kita pasti bisa nonton bareng."
"Kak lo gak suka ya kalau cuma berdua gini?"
"Eh? Enggak bukan itu maksud gue. Kalau bareng yang lainnya kan jadi lebih seru aja."
"Oh gitu, iya ya kak."
Jake tersenyum namun ada sedikit kekecewaan yang ia rasakan. Jelas sekali kalau Ryujin memang lebih nyaman pergi bersama dengan yang lainnya.
"Panjang juga ya antriannya," keluh Ryujin.
"Pasti karena weekend juga. Eh kak liat deh, itu kak Jaehyuk bukan?" tanya Jake sembari menunjuk pada dua orang yang baru saja memasuki bioskop.
Ryujin mengikuti arah tunjuk Jake dan benar saja ia melihat adiknya bersama seorang perempuan yang tak lain adalah Isa.
"Kribo, lo nonton juga?" tanya Jaehyuk pada Ryujin tanpa rasa takut sama sekali.
Ryujin tidak menjawab dan hanya menatap Jaehyuk dengan tatapan dingin.
"Ada yang tanya itu dijawab loh," lanjut Jaehyuk santai.
"Lo punya mata kan? Gue di sini emangnya mau ngapain? Ngamen? Kan bukan. Jangan bego-begoin diri sendiri napa" jawab Ryujin ketus.
Isa dan Jake hanya bisa terdiam. Mereka sedikit terkejut dengan interaksi Ryujin dan Jaehyuk.
"Lo jangan marah-marah terus sama gue. Seorang kakak itu harus memperlakukan adiknya dengan baik."
"Bodo amat," jawab Ryujin masih ketus sedangkan Jaehyuk hanya menggelengkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
17 Tahun (Lalu) - Asahi Ryujin
Fanfic[COMPLETED] ✓ "Adakalanya kisah cinta itu tak harus selamanya dimiliki, namun cukup untuk dikenang." - 17 Tahun (Lalu) Bagaimana kisah cintamu saat berusia tujuh belas tahun? Ayah bilang cinta masa sekolah itu hanya "cinta monyet". Nanti saat sudah...