07 - Hama sekolah

282 57 7
                                    

Asahi dan Ryujin sedang berjalan bersama menuju perpustakan, seperti biasa waktunya bimbingan belajar. Tiba-tiba dari kejauhan terlihat Lia sedang berlari ke arah mereka.

"Kak Lia?"

"Eh Asahi, kalian mau kemana?" 

"Belajar kak." 

"Boleh minta waktunya sebentar gak Ryu? Sa, gue mau ngomong dulu ya sama Ryujin," Asahi mengangguk dan berjalan sedikit menjauh dari Ryujin dan Lia untuk memberikan waktu untuk keduanya. 

"Ada apa kak? ko gelisah gitu?"

"Jaemin Ryu, dia gak ada kabar dari kemarin. Lo tau gak kira-kira dia kenapa?"

"Kak Jaemin? udah beberapa hari kita gak nongkrong bareng, di grup obrolan juga gak ada kabar." 

"Udah dua hari dia gak masuk sekolah, gue udah coba hubungin dia tapi gak ada jawaban sama sekali. Gue khawatir banget." 

Ryujin terdiam, ia terkejut mendengar perkataan Lia. Ada apa sebenarnya dengan Jaemin sampai-sampai tidak memberikan kabar pada pacarnya sendiri?

"Gue takut dia kenapa-kenapa Ryu."

Ryujin masih terus berpikir kemungkinan apa yang terjadi dengan Jaemin, hingga ia teringat sesuatu. 

"Ah kak, gue ingat sekarang. Waktu gue ke kelas Asahi buat nemuin Sarah, nah setelah itu gue cerita ke kak Jaemin. Sarah kan teman kak Reza." 

"Reza?"

"Iya kak, ini sih cuma perkiraan gue aja. Mungkin gak sih kalau Sarah bilang ke kak Reza, terus malah nyambung ke kak Jaemin?"

"Tapi kan yang nemuin Sarah itu elo." 

"Kayaknya kak Jaemin gak cerita ya ke kak Lia, kalau dia itu masih berurusan sama kak Reza. Kak Jaemin udah gak mau sebenarnya, tapi kak Reza yang selalu cari gara-gara." 

Lia terkejut mendengarnya, ia semakin khawatir. 

"Kak Lia tenang ya, coba hubungi kak Jaemin terus. Biar istirahat kedua gue nemuin kak Reza." 

"Sendiri?"

"Enggak ko, nanti ditemenin Somi atau Jake. Percaya sama gue, kak Jaemin pasti baik-baik aja." 

"Makasih ya Ryu, tapi gue mohon lo hati-hati ya."

"Oke, ya udah gue mau ke perpus dulu kak." 

"Oke Ryu." 

.

.

.

"Kenapa yang benar cuma beberapa aja?"

"Susah." 

"Gunain teknologi." 

"Dih, ya udah sih sekarang tinggal koreksi aja." 

Ryujin sebenarnya malas harus mendengar ocehan Asahi makanya ia minta langsung mulai saja belajarnya. 

Asahi mulai menjelaskan penyelesaian dari soal-soal tersebut, sejujurnya Ryujin tidak paham.

"Hoam," bahkan beberapa kali ia menguap. 

Asahi hanya menghembuskan nafasnya berat beberapa kali karena melihat kelakuan Ryujin. 

"Gue mau ambil buku bentar, lo baca dulu." 

Asahi bangun dari duduknya kemudian berjalan menuju rak buku. Ia mencari buku untuk tambahan belajar dan untuk materi di kelasnya, kebetulan bukunya juga tertinggal di rumah. 

Saat Asahi kembali ke mejanya, ia tak percaya saat melihat Ryujin. Gadis itu tertidur bahkan terlihat pulas. 

Awalanya Asahi akan membangunkan Ryujin tapi entah mengapa niat itu ia urungkan. 

17 Tahun (Lalu) - Asahi RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang