Terdengar suara peringatan dari salah satu pintu apartemen dikarenakan sang pemiliknya sudah berkali-kali salah dalam memasukkan pin password.
"Argh," teriaknya tanpa peduli akan menggangu tidur penghuni apartemen lainnya, saat itu sudah pukul 02.00 dini hari.
Bip bip bip - sang pemilik apartemen masih mencoba membuka pintu tetapi masih saja salah. Hingga tiba-tiba ia teringat satu tanggal, ia memasukkan pin dari angka tanggal tersebut dan berhasil.
"Itu pin apart gue? Hahaha."
Pemilik apartemen itu tertawa tidak jelas setelah menyadari pin password nya sendiri.
Dia berjalan memasuki apartemen dengan sempoyongan, lalu ia pergi ke kamar mandi. Ia berjongkok di depan kloset hingga tak lama keluarlah semua isi perutnya, ia muntah.
Sekiranya sudah merasa lega, orang itu tidak beranjak dari kamar mandi melainkan menjatuhkan dirinya begitu saja hingga kini keadaannya sudah berbaring di lantai dan tak lama terdengar suara dengkuran, ia tidur.
Esoknya...
"Ya ampun Asahi lo kenapa? Auh... bau alkohol," ucap seorang laki-laki yang kini mencoba untuk membangunkan Asahi.
"Winter tolong bantu aku."
"Iya Beomgyu."
Orang yang dipanggil Winter menuruti dan kini mencoba membantu laki-laki yang bernama Beomgyu itu. Keduanya sangat berusaha sekali untuk bisa mengangkat tubuh Asahi menuju sofa ruang tamu.
Saat ini sudah pukul 11.00 siang, itu berarti sudah sembilan jam lamanya Asahi tertidur di kamar mandi. Begitulah kebiasaan buruk Asahi satu bulan ini, ia akan pergi ke kelab malam hampir setiap malam dan pulang dengan keadaan mabuk.
"Asahi bangun woi," ucap Beomgyu yang menggoyangkan tubuh Asahi.
Byur - Winter menyiram wajah Asahi dengan air botol mineral berukuran besar yang kebetulan tersedia di meja makan.
Asahi terperanjat dan langsung bangun karena siraman tersebut, terlihat sekali kalau ia kesal karenanya.
"Lo apa-apaan sih hah?!" teriak Asahi pada Winter.
Mengapa Asahi tahu siapa yang menyiramnya? Karena Winter masih memegang botol tersebut.
"Udah-udah, kenapa kamu mabuk lagi sih Sa? aku sama Winter dateng ke sini buat ngerjain tugas. Tapi karena aku ada keperluan jadi aku udah ngerjain duluan, tinggal kalian berdua aja."
Asahi tidak menanggapi, bahkan kesadarannya saja belum sepenuhnya kembali.
"Ya udah aku pergi sekarang ya karena udah ditunggu," pungkas Beomgyu sebelum ia keluar dari apartemen Asahi.
Sekarang hanya ada Asahi dan Winter, mereka sempat saling pandang namun akhirnya Asahi memilih bangun dan hendak pergi ke kamar mandi.
"Biar aku bantu."
"Lepas!" ucap Asahi sembari menepis tangan Winter yang berusaha membantunya.
Setelah Asahi benar-benar berjalan pergi, Winter masih memandangi Asahi dari tempatnya sekarang. Ada rasa kesal yang ia rasakan pada Asahi karena laki-laki itu masih saja mabuk-mabukan.
Siapakah Beomgyu dan Winter? Well, mereka berdua adalah teman satu kampus dan satu angkatan Asahi, keduanya orang Indonesia juga.
Sekitar dua puluh lima menit kemudian, Asahi sudah selesai mandi dan ia berjalan menuju dapur untuk minum namun ternyata Winter sedang memasak sesuatu.
"Ngapain lo?"
"Masak makanan pereda mabuk, kebetulan ini udah mateng."
Winter mengambil satu mangkuk kemudian memasukkan makanan tersebut lalu menyimpan mangkuk tersebut di hadapan Asahi, laki-laki ini sudah duduk di kursi meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
17 Tahun (Lalu) - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ "Adakalanya kisah cinta itu tak harus selamanya dimiliki, namun cukup untuk dikenang." - 17 Tahun (Lalu) Bagaimana kisah cintamu saat berusia tujuh belas tahun? Ayah bilang cinta masa sekolah itu hanya "cinta monyet". Nanti saat sudah...