39 - Masa lalu keduanya

200 33 6
                                    

Asahi berjalan menuju rooftop dengan perasaan kesal, mengapa berita itu bisa muncul lagi? Berita itu adalah berita yang paling dibenci oleh Asahi dan karena hal itu juga yang membuatnya sempat membenci Younghoon.

Setelah sampai di rooftop, Asahi hanya diam saja. Ia membiarkan wajahnya menghadap langit dan wajahnya diterpa angin. Ia tidak bisa melakukan banyak hal untuk melepas amarahnya, makanya ia membiarkan mereda dengan sendirinya.

Dirasa sudah membaik, Asahi berjalan menuju bangku panjang yang ada di sudut rooftop. Biasanya di sana dijadikan untuk tempat nongkrong. Baru saja Asahi duduk, tak sengaja ia melihat satu bungkus rokok beserta korek api gasnya.

Entah mendapatkan dorongan dari mana, Asahi nekat mengambil rokok tersebut lalu mulai menyalakannya. Satu putung rokok sudah habis dan ia mengambil satu batang rokok lagi dan menghisapnya.

Saat sedang merokok, Asahi dikagetkan oleh seseorang yang berteriak memanggil namanya tak jauh dari tempat ia duduk.

"Asahi."

"Asahi lo merokok? Buang rokoknya Sa!"

Asahi tidak mendengarkan perkataan Ryujin, orang yang berteriak melarangnya untuk merokok itu adalah pacarnya sendiri.

Ryujin mulai kesal karena Asahi masih saja menghisap rokok itu. Tanpa permisi, ia menarik paksa rokok itu padahal masih berada di mulut Asahi lalu setelahnya ia buang dan menginjaknya.

"Lo apa-apaan sih," pekik Asahi sembari bangun dari duduknya.

"Lo yang apa-apaan Sa. Lo sadar gak sih sama apa yang lo lakuin itu?" tidak ada jawaban.

"Jawab sa!"

"Lo marah-marah karena foto itu? Karena orang-orang tau hubungan kita?"

Ryujin menghembuskan nafas kesal lalu berkata "Gue tau lo lagi terpuruk tapi lo jangan nuduh tanpa tau alasan gue datang ke sini. Gue ke sini karena khawatir sama berita ayah lo Sa, bukan karena foto-foto kita. Kalau itu gue gak peduli, gue cuma peduli sama keadaan lo Sa."

Perkataan Ryujin sukses membuat Asahi terdiam, jujur ia juga merasa bersalah karena sudah emosi pada Ryujin. Makanya saat ini ia hanya bisa menatap Ryujin tanpa mampu mengatakan apapun.

"Sa," ucap Ryujin dengan suara lebih rendah dari sebelumnya, ia juga berjalan mendekat pada Asahi lalu perlahan memeluknya.

Awalnya Asahi mengira ia akan tegar dan kuat namun ternyata salah, justru dengan dipeluk seperti itu menambah kesedihan yang ia rasakan dan ia hanya mampu menundukkan kepalanya di bahu Ryujin.

"Lo gak boleh gini ya, terpuruk boleh tapi gak harus ngerusak diri lo sendiri. Kalau lo biarin gitu aja, bisa jadi lo semakin berani nantinya dan gue mau itu terjadi. Lo harus sayang sama diri lo sendiri."

Ryujin mengusap punggung Asahi pelan untuk menenangkan, sudah seharunya begitu. Ia pernah di masa sulit dan Asahi selalu menemaninya. Kini saatnya Ryujin yang berusaha tetap ada untuk Asahi.

"Ryu," ucap Asahi masih dalam pelukan Ryujin.

"Iya Sa."

"Gue takut."

"Takut kenapa? Berita itu? Gue udah cari tau kalau ternyata itu berita lama, dan gue bakalan cari tau lebih lanjut."

"Masalah ini keluar pas gue SMP dan gue jadi bahan ejekan makanya gue pernah beberapa kali pindah sekolah," kini Asahi sudah menengadahkan kepalanya lalu melepaskan pelukannya.

"Ya ampun Sa, kenapa lo gak cerita?"

"Gue gak mau lo liat masa lalu gue."

"Terus? Emang kenapa? Gue gak peduli sama masa lalu lo Sa dan gue yakin om Younghoon bukan orang seperti itu."

17 Tahun (Lalu) - Asahi RyujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang