Sudah satu minggu semenjak kejadian di acara ulang tahun sekolah, kaki Ryujin masih di perban karena lukanya yang belum sembuh. Satu minggu itu pula libur semester telah berlangsung.
Hari ini, Asahi dan Ryujin sedang berada di tempat usaha Junhoe. Keduanya akan bermain di sana tapi bukan hanya mereka berdua, Jaehyuk dan Somi ikut bergabung.
Kaki sebelah kiri Ryujin sudah bisa dibuat berjalan sedangkan sebelah kanan masih terasa sakit, walaupun begitu ia berjalan masih menggunakan bantuan kruk.
"Gimana Sa lo berani lawan gue gak? Terakhir kali lo kalah," ucap Jaehyuk membanggakan dirinya.
"Sombong," balas Asahi singkat.
"Realita ya. Kalau lo bisa dapet strike, lo tinggal bilang apa keinginan lo pasti gue turutin deh."
"Janji terakhir kali aja gak lo tepati."
"Hahaha...itu sih...," ucap Jaehyuk sembari tersenyum kikuk.
"Sini biar gue duluan."
Asahi dan lainnya berada di tempat bowling tapi yang bermain hanya Asahi dan Jaehyuk. Somi tidak terlalu mahir dan ia hanya menemani Ryujin, keduanya sibuk menonton saja.
Sudah dalam posisi, Asahi bersiap untuk melempar bola namun terlihat sekali kalau ia tegang untuk memulai permainan.
"Ayo Sa lo pasti bisa," teriak Ryujin untuk menyemangati pacarnya itu.
Asahi membalikkan badannya dan melihat ke arah Ryujin, ia memberikan senyumannya beserta satu kedipan mata.
Ryujin yang menerima kedipan mata itu langsung salah tingkah, ia tersenyum. Ryujin juga memegangi pipinya yang sudah tersipu malu.
"Aduh gue salah ikut kalian deh kayanya," ucap Somi sembari sedikit menggeser duduknya dari Ryujin.
Sedangkan Jaehyuk yang melihat Asahi dan Ryujin yang seperti itu hanya menggelengkan kepala saja sembari berkata, "Ya ampun dasar bucin."
Omong-omong soal hubungan Asahi dan Ryujin, Jaehyuk menerima sogokan dari Ryujin untuk menutup mulutnya dari orang tua mereka. Ryujin membelikan satu paket lengkap permainan lego terbaru juga beberapa aksesoris yang sedang ingin Jaehyuk miliki.
Satu lemparan pertama dari Asahi dan ternyata hasilnya diluar dugaan dan dari situ Jaehyuk langsung kegirangan karena bukanlah strike yang ia dapat tapi bola itu malah melenceng dan ia hanya mendapatkan satu pin saja.
"Liat nih gue Sa," ucap Jaehyuk sembari mengambil satu bola dan bersiap untuk melempar.
Bola itu sudah terlempar dan hasilnya memang tidak strike namun pin yang jatuh lebih banyak dibandingkan yang didapat oleh Asahi.
"See?" Jaehyuk meledek Asahi tapi tidak ditanggapi oleh sahabatnya itu.
Selanjutnya, Asahi mencoba untuk melempar bola kembali dan begitu seterusnya. Selagi Asahi dan Jaehyuk sibuk bermain, Somi menanyakan soal kejadian di acara ulang tahun sekolah pada Ryujin.
"Lo udah tau siapa yang tega bikin lo luka-luka gini Jin?"
"Sekolah udah keburu libur dan pak Doyoung bilang buat sabar dulu. Kenapa sih hidup gue gini amat ya Som? Seburuk itu kah gue dimata orang-orang sampe gue selalu aja celaka."
"Tapi itu aneh sih Jin, siapa lagi coba orang yang benci sama lo? Padahal Reza sama Sarah kan udah ketangkep."
"Di kehidupan gue sebelumnya kayaknya gue udah bikin dosa besar kali ya Som? Sampe-sampe gue nanggung ini semua."
"Lo percaya sama yang gituan? Eh tapi Jin, kok gak tau kenapa gue agak curiga sama Jake deh."
"Jake?"
KAMU SEDANG MEMBACA
17 Tahun (Lalu) - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ "Adakalanya kisah cinta itu tak harus selamanya dimiliki, namun cukup untuk dikenang." - 17 Tahun (Lalu) Bagaimana kisah cintamu saat berusia tujuh belas tahun? Ayah bilang cinta masa sekolah itu hanya "cinta monyet". Nanti saat sudah...