Saat bel pulang berbunyi dan pembelajaran hari itu telah selesai. Para murid mulai berhamburan keluar kelas mereka masing-masing, begitupula dengan kelas Asahi.
"Kalian pulang bareng kan?"
"Iya," Jawab Sieun pada Jaehyuk.
"Oke, kalau gitu kalian duluan aja. Gue mau nunggu gebetan dulu," ucap Jaehyuk sembari tersenyum salah tingkah.
"Kalau jadian kabar-kabar loh Jae, pajak jadiannya boleh lah."
"Tunggu aja tanggal mainnya."
"Jangan terlalu kepedean."
"Lo gak usah sirik gitu napa Sa, makanya jangan terlalu betah sendiri."
"Bukan urusan lo," balas Asahi dingin sembari berjalan meninggalkan Jaehyuk.
"Untung lo temen gue Sa," ucap jaehyuk sembari menggelengkan kepalanya.
"Duluan ya Jae."
"Yoi, hati-hati Sieun."
Sieun melambaikan tangannya pada Jaehyuk sebelum dirinya berjalan menyusul Asahi. Sedangkan Jaehyuk mulai berjalan menuju green hall dan menunggu seseorang disana.
Saat Asahi dan Sieun melewati kelas Ryujin, kebetulan Ryujin dan Somi yang juga baru saja keluar kelas.
"Ryujin sorry ya kita gak bisa pulang bareng."
"Yaelah Som, santai aja kali."
Ryujin sempat melirik sebentar pada Asahi dan Sieun saat keduanya itu melewatinya, kemudian kembali melihat ke arah Somi.
"Ya udah sebagai gantinya, kapan-kapan gue traktir lo deh."
"Bakso, mie ayam, siomay, nasi goreng dan donat," balas Ryujin sembari memikirkan makanan lainnya yang ia inginkan.
"Eh buset, sekalian aja semua makanan lo sebutin."
"Pizza, burger, toast, ayam goreng..."
"Lah beneran."
"Mumpung ditraktir, lo sendiri yang bilang."
"Ya gak gitu juga kali Maemunah."
"Ya udah gue balik ya, bye" ucap Ryujin sembari melambaikan tangannya pada Somi.
Sebenarnya Ryujin juga sedang terburu-buru, ada sesuatu yang merusak pandangannya tadi sehingga ia harus cepat-cepat menyusul.
Asahi dan Sieun sudah hampir sampai di parkiran, hari ini mereka berdua berangkat bersama. Keduanya berteman sedari kecil karena sama-sama tinggal di komplek perumahan yang sama.
"Sa, hari ini lo ada acara gak?"
"Gak ada."
"Kalau gitu temenin gue nyari biola ya."
"Oke," ucap Asahi sembari menganggukkan kepalanya.
"Ekhem."
Terdengar suara deheman dari seseorang di belakang keduanya, Asahi dan Sieun langsung membalikkan badan mereka.
"Ryujin?" ucap Sieun heran.Sejak kapan dia ada disana? Begitu sekiranya pikiran gadis ini.
"Gue gak bermaksud nguping sebenarnya cuma kedengaran aja. Gue rasa Asahi gak bisa pergi bareng elo."
"Maksudnya?"
"Hari ini kita mau latihan piano bareng di rumah Asahi, iya kan Sa?"
Ryujin menatap Asahi sembari memberikan kode dengan menganggukkan kepalanya, namun Asahi tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
17 Tahun (Lalu) - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ "Adakalanya kisah cinta itu tak harus selamanya dimiliki, namun cukup untuk dikenang." - 17 Tahun (Lalu) Bagaimana kisah cintamu saat berusia tujuh belas tahun? Ayah bilang cinta masa sekolah itu hanya "cinta monyet". Nanti saat sudah...