Chapter ini panjang, enjoy ya 😉
***
Sebelum kejadian di rooftop
Ryujin masih tidak menyangka pada Jake, orang yang sudah ia anggap sebagai sahabatnya sendiri ternyata tega melakukan hal tidak manusiawi seperti ini.
"Gue gak bawa-bawa Asahi, tapi emang gue pengen balas dendam ke kalian berdua."
"Balas dendam? Kita salah apa sih sama lo Jake? Gara-gara gue pacaran sama Asahi? Tapi kenapa harus Jaehyuk yang lo siksa?"
"Hahaha."
Tiba-tiba saja Jake tertawa dan ekspresi wajahnya seperti meremehkan perkataan Ryujin barusan.
"Kak Ryujin lo bisa juga bercandanya, gue sampe ketawa gini."
"Maksud lo?"
"Jangan terlalu kepedean, gue lakuin ini semua bukan karena lo pacaran sama Asahi."
"Terus karena apa? Gak usah terlalu bertele-tele."
"Sabar dong, ga asik kalau gue cerita sekarang. Nanti gue harus cerita ulang ke si Asahi gitu? Males. Sekarang lo ikut gue!"
Jake mencoba menarik tubuh Jaehyuk yang sudah babak belur itu, jujur sedari tadi Jaehyuk hanya diam saja karena seluruh tubuhnya terasa sakit dan tidak memiliki tenaga.
"Biarin Jaehyuk di sini!"
"Lo pikir gue bodoh?"
Jake kembali mencoba menarik tubuh Jaehyuk dan setelah adik Ryujin itu berdiri, Jake mendorongnya supaya cepat berjalan. Jaehyuk dengan susah payah berjalan di depan Jake, begitupula Ryujin yang kini memapah Jaehyuk.
"Naik tangga, kita ke rooftop!" titah Jake pada Ryujin dan Jaehyuk.
.
.
.
Asahi berjalan mondar-mandir sembari menelepon nomor itu, ia sangat khawatir pada Lia.
"Sial, angkat!"
Sayang sekali panggilan itu tidak kunjung diangkat dan Asahi sudah mulai frustasi. Namun tak lama terdengar dering telepon, Asahi langsung mengangkatnya.
"Dimana kak Lia Br*ngs*k?!"
"Ini gue Jaemin."
"Oh kak Jaemin, sorry kak."
"Iya, Lia udah aman. Lo ke sini sekarang, gue kirim alamatnya."
Setelah panggilan berakhir, langsung muncul notifikasi pesan yang berisikan alamat yang dimaksud oleh Jaemin. Asahi menghembuskan nafas lega karena kakaknya sudah aman lalu ia langsung pergi.
Sesampainya di alamat yang sudah diberikan Jaemin, Asahi langsung mencari keberadaan mereka. Hingga ia memasuki satu ruangan yang di sana sudah ada Jaemin dan Lia.
"Kak Lia," ucap Asahi sembari berlari menghampiri kakaknya.
"Ada yang luka? Lo gapapa kan? lo tau, gue takut banget."
"Gue gapapa Sa."
"Syukurlah."
Asahi memeluk Lia dengan erat dan itu membuatnya senang. Lia juga menenangkan Asahi yang terlihat masih ketakutan itu. Benar sekali, di sini situasinya seperti terbaik. Lia yang diculik tapi ia sendiri yang menenangkan Asahi dan untungnya Lia tidak terluka sama sekali.
"Kenapa lo bisa diculik kak?"
"Tadi itu gue mau jemput Lia, tapi pas di jalan motor gue malah bermasalah. Akhirnya Lia yang nemuin gue. Kata Lia, baru aja beberapa meter mobil dia keluar dari area komplek rumah tiba-tiba Lia dihadang dan dibawa ke sini," jelas Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
17 Tahun (Lalu) - Asahi Ryujin
Fanfiction[COMPLETED] ✓ "Adakalanya kisah cinta itu tak harus selamanya dimiliki, namun cukup untuk dikenang." - 17 Tahun (Lalu) Bagaimana kisah cintamu saat berusia tujuh belas tahun? Ayah bilang cinta masa sekolah itu hanya "cinta monyet". Nanti saat sudah...