U A | 11

1.9K 123 8
                                    

Vote dulu yooo gengss❤

----

"AR! AR!" pekik Baim heboh berlari kesana-kemari mengelilingi markas mencari sosok 'Ar' itu. "WOI ARSEN DIMANA?" tanyanya berteriak pada semua orang diruangan itu.

"Di belakang kali sama Bang Bryan," jawab salah satu dari mereka. Tanpa berterimakasih Baim langsung berlari sekencang mungkin.

"ARSEN!" panggilnya.

"Apa sih? Heboh banget kayak cewek lo," cibir Arsen tak suka. Baik datang dengan nafas terengah-engah. "Kayak Pak Dadang deh lo!" cibirnya lagi.

"Siapa Pak Dadang?" celetuk Bryan bingung.

"Guru pembina keamanan SMA Garuda Jaya," jawab Arsen.

"Ah udah gak penting itu. Ini nih yang penting!" Baim menunjukkan hpnya di depan muka Arsen tanpa jarak. Tentu saja cowok itu tidak bisa melihatnya.

"Kedeketan dodol! Mana tangannya bau pete lagi," olok Arsen seraya menarik tangan Baim menjauh.

Matanya menyipit menyelidik sebuah foto yang tertera dibenda pipih itu. "Mereka-" ucapan Arsen terpotong.

"Iya tolol! Kalah cepet kan lo, malah macarin si cabe lagi!" cibir Baim dengan mulut meremehkan. Arsen hanya dima mematung.

"Apa sih Im?" Kini berganti Bryan merebut hp Baim. Setelah melihatnya, ia justru terkekeh pelan. "Arsen Arsen, lucu lo."

"Cemburu?" celetuk Bryan pada wakilnya itu.

Arsen menormalkan ekspresinya. "Ngapain juga cemburu, gak ada urusannya sama gue," ujarnya diakhiri kekehan sombong.

"Halah sok-sok an bilang gak cemburu gak cemburu. Eh tiap hari deket tuh," balas Baim dengan gaya mulut yang dibuat-dibuat.

"Heh dengerin ya, gue deketin dia cuma buat ngerjain tugas. Kan lo tahu dari kelas 10 dia iya-iya aja gue mintain contekan, tugas, dan lain-lain," sahut Arsen menjelaskan.

"Tapi gimana kalau dia suka sama lo?" sahut Bryan.

"Kalau dia suka sama Arsen gak mungkin dia pacaran sama Kevin," kata Baim menyela.

"Kalian pikir cewek sebaik itu? Nggak! Mereka bisa pacaran sama orang yang nggak mereka cintai. Mereka juga pinter nyembunyiin perasaan. Apalagi cewek kayak Clara. Dia 80 persen lebih pinter, yakin deh," papar Bryan.

Arsen tak membalasnya, ia hanya diam dengan ekspresi yang sulit diartikan. Bahkan Bryan dan Baim tak bisa membacanya. "Gue cabut."

****

Clara berjalan santai dikoridor. Meskipun baru saja jadian, ia tidak akan mendapat tatapan-tatapan aneh ataupun omongan-omongan tentangnya. Sebab ia dan Kevin sama-sama bukan mostwanted. Tak akan ada yang peduli jika mereka pacaran.

Namun beda halnya saat memasuki kelas. Ketiga temannya menyambut dengan tatapan aneh. Clara berjalan pelan menuju bangku dan mendudukkan dirinya.

"CLARA!"

"Astaga Retta!" kesal Clara.

Retta dan Oliv berjalan ke depan bangku Clara yang tempatnya depan sendiri. Mereka menatap lekat cewek itu. Dengan tangan sebagai tumpu kepala.

Untuk Arsen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang