U A | 25

1.4K 121 51
                                    

Siap-siap ada kejutan dibawah

Vote duluu yokk biar idenya ngalir terus

----

Tanpa mereka ketahui, seorang cewek mengintip di balik tangga dengan perasaan hancur. Ia meremas pagar tangga seolah menyalurkan rasa sakitnya. "Terus maksud lo tadi apa Ar?" gumamnya dihiasi dua tetes air mata luruh.

Clara tidak pergi dari tadi, ia mengamati semua pergerakan Arsen dari jauh. Mulai Arsen menghampiri kelima cewek tadi, berkenalan, hingga meminta nomor Leva.

Tak kuasa menahan tangis, Clara memutuskan untuk berlari menuju kamar mandi.

"Lohe Ra, Ra lo kenapa Ra?" tanya Ditya kala bersimpangan dengan cewek itu. Alhasil ia mengejar Clara yang sepertinya sedang menangis.

"Eh Ra, tungguin!"

Sekuat tenaga Ditya berlari. Sampai dengan satu tangkapan, ia berhasil mencekal tangan Clara.

"Yaha dapet kan!" serunya.

"Lepas!" sentak Clara. Ekspresi Ditya berubah. Cewek itu memang benar tengah menangis.

"Ra, lo kenapa?" tanya Ditya beralih menangkup wajah Clara. Clara tak menjawab, justru ia malah menangis sebab tak bisa lagi menahan air mata.

Dengan cepat, Ditya membawa Clara ke dalam pelukan. Tangannya terangkat untuk mengusap punggung Clara yang sudah bergetar.

"Tenang Ra, lo bisa cerita ke gue," ucap Ditya lembut.

"Arsen jahat," lirih Clara.

Bugh

Pelukan keduanya terlepas saat Ditya tiba-tiba dipukul dari samping oleh seseorang.

"Ditya!" Clara memekik kaget dan langsung berjongkok melihat keadaan Ditya yang baru saja tersungkur.

"Ck, dasar cewek murahan!" maki orang itu dengan nada datar.

Sontak Clara menoleh ke arah suara.

Arsen?

"Maksud lo apa Ar?" tanya Ditya tak terima pada Arsen yang tiba-tiba memukul dirinya.

"Lo suka sama nih cewek?" balas Arsen sinis.

Ditya tak menjawab. Sementara Clara menatap Arsen dengan mata merahnya. Lantas ia berdiri, dadanya naik turun menahan emosi.

"Lo jahat!" tekan Clara seraya mendorong satu bahu Arsen.

"Lo murahan!" balas Arsen tak kalah menekan.

Rahang Clara mengeras, air matanya kembali turun. "LO JAHAT AR! LO JAHAT! DAN BEGONYA GUE BISA CINTA SAMA COWOK KAYAK LO! GUE BEGO!" Clara memukuli dada Arsen sembari terus menangis.

Arsen justru menyatukan alisnya bertanya-tanya. "Lo cinta sama gue?" tanyanya memastikan.

Tak hanya Arsen, Ditya pun juga kaget. Memang selama ini ia dan yang lain menebak bahwa Clara mencintai Arsen. Tapi setelah mendengar pernyataan sendiri dari mulut Clara, tentu saja tetap kaget bukan.

"IYA! GUE CINTA SAMA LO!" Setelah mengatakan itu semua, Clara melenggang dari sana.

Arsen terdiam mencerna semua ucapan Clara. Rasanya seperti percaya tak percaya Clara memang benar menyimpan perasaan kepadanya sejak dulu.

Ia melirik sekilas ke arah Ditya yang masih tersungkur di lantai. Tanpa ada niat untuk menolong Ditya, Arsen pergi bergitu saja.

"Woi gila! Anjing tuh bocah," umpat Ditya.

Untuk Arsen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang