U A | 45

1.1K 116 19
                                    

Arsen comeback gengss!! I'm so sorry, seminggu ga update.. Karena ada sedikit kendala, mohon pengetiannya:))

Okey, happy reading!!

Kalau ngefeel kalian bakal emosi di part ini🔥

----

"Ra, bentar lagi acara pensi. Siap-siap buat ngerecord ya?" ujar Gio.

Clara mengangguk patuh. "Iya kak, siap."

Semua orang yang mendatangi acara itu berkumpul di depan panggung yang di sampingnya terdapat layar proyektor agar yang ada di belakang tetap bisa melihat dengan jelas.

Clara kini sudah bersiap di depan panggung untuk menjadi reporter.

"Hai semuanya! Selamat malam minggu dan selamat bersenang-senang. Sebentar lagi kita akan menyaksikan pentas seni dari setiap kelas. Nah, pasti kalian udah nggak sabar kan?"

"Oke langsung aja kita panggilkan Okta dari kelas 10 MIPA-2 yang akan mempersembahkan sebuah lagu dengan judul "Waktu Yang Salah"!"

Suara tepukan tangan menggema ubtuk menyambut pengisi pensi pertama malam ini. Suara indah dari anak kelas 10 bernama Okta itu mampu menghipnotis para penonton. Terutama para penggalau, termasuk Clara.

"Habis selesai lagu ini kita record reporter dulu ya Ra?" ucap Gio mengalihkan perhatian Clara.

Clara menoleh ke samping. "Oh, iya kak."

Sekitar 4 menit berlalu, lagu itu selesai dinyanyikan. Sekarang saatnya Clara untuk divideo. Ia mencengkeram tangannya sendiri untuk menyalurkan rasa gugup. Sebab ia berada persis di depan panggung.

"Siap Ra?"

Clara mengangguk ragu seraya tersenyum kaku. Ia menarik nafas dalam-dalam.

Sementara host belum juga memanggil peserta nomor dua. Namun Clara tak menghiraukan itu. Ia berusaha fokus pada tugasnya.

"1, 2, 3."

"Salam bahagia, saya Clara Senja Edrea dari jurnalis SMA Garuda Jaya. Pada malam hari ini, tepatnya pada hari Sabtu tanggal 11 Oktober 2020. Saya melaporkan-"

"Eh apaan tuh!"

"Itu pacarnya Arsen kan?"

"Gila, dia?"

Sontak Clara memberhentikan ucapannya saat merasa dirinya dibicarakan dan menjadi pusat perhatian. Ia mengerutkan dahinya bingung. Kenapa banyak pasang mata tertuju padanya.

"Ra," panggil Gio.

"Iya kak?"

"Coba hadap belakang."

Dengan cepat Clara memutar badannya 120 derajat untuk melihat apa yang terjadi di sana, tepatnya sesuatu yang tengah ditayangkan di layar proyektor.

Mendadak tubuhnya terpaku, darahnya seolah berhenti, keringat dingin langsung mengucur dipelipisnya.

"Serius jijik gue."

"Nggak nyangka gue."

"Kalau udah jadi pacarnya Arsen, pasti itu cewek gak bener."

"Dugaan gue dia pendiam polos, salah."

Dapat Clara dengar dengan jelas celotehan-celotehan orang di belakangnya. Dan dapat ia lihat dengan jelas pula, foto dan videonya bersama Kevin terlihat jelas. Saat dirinya berdua dengan Kevin di halaman belakang sekolah, berpelukan dengan Kevin, di taman, serta masih banyak lagi.

Untuk Arsen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang