U A | 20

1.8K 118 30
                                    

Vote dulu yokkk

----

Kemarin,

Arsen memberhentikan motornya dipinggir jalan sepi. Ia membuka helm untuk menelfon seseorang.

"Lo dimana?" tanya Arsen.

"Kok pake lo-lo an sih?" protes orang diseberang sana dengan suara cempreng.

"Gue tanya lo dimana?" tekan Arsen.

"Aku lagi nongkrong sama temen-temen," jawabnya.

Sudah Arsen duga, tak mungkin seorang Keyna jam segini ada di rumah dan sudah tidur.

"Dimana?"

"Senja cafe," jawab Keyna.

Tanpa mengatakan apapun Arsen memutuskan sambungannya, segera menacap gas ke tempat tersebut.

Tak butuh waktu lama, Arsen sampai di tempat dimana Keyna berada.

Matanya berkeliling mencari sosok kekasihnya itu. Terlihat 5 cewek yang sedang tertawa bahagia. Arsen yakini, salah satunya adalah Keyna.

"Ikut gue!" tegas Arsen seraya menarik tangan Keyna tiba-tiba.

Keyna menyatukan alisnya bingung. "Hah? Ngapain kamu ke sini?"

"Ikut!" balasnya penuh penekanan membuat Keyna menunduk takut. Arsen menarik kasar cewek itu keluar cafe.

"Kenapa sih? Ada apa?" tanya Keyna penasaran saat mereka sudah sampai di parkiran.

"Kita putus!"

Mulut Keyna menganga lebar tak percaya. "What the hell?! Nggak, kamu bercanda kan? Kamu ngeprank aku kan? Ulangtahun aku masih bulan depan sayang.." ucapnya.

Arsen menggeleng cepat. "Gue nggak bercanda," tekannya sekali lagi.

"Pasti gara-gara Clara kan?" tanya Keyna sedikit meninggi.

"Gak usah bawa-bawa dia!" Arsen menunjuk tepat di depan muka Keyna. "Dan awas aja kalau sampai lo labrak dia! Nggak segan-segan gue balas! Gue bakal awasin pergerakan lo!" ujarnya.

Lantas ia segera menaki motor dan melenggang dari sana dengan kecepatan tinggi, menghiraukan teriak Keyna.

"Sialan!"

****

Clara duduk terdiam menunggu Kevin yang sedang melaksanakan try out olimpiade.

"Hei? Nglamun aja," celetuk Kevin seraya melambai-lambaikan tangannya di depan Clara.

Clara mengerjap-kerjapkan matanya lalu tertawa kecil. "Ayo pulang," ajak Kevin. Clara mengangguk dan membiarkan Kevin menggenggam erat tangannya.

"Mau mampir dulu nggak?" tanya Kevin saat hendak mengegas motor.

"Kemana?" tanya Clara.

Untuk Arsen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang