U A | 68

1.1K 112 5
                                    

Haii gengss apa kabarr
Sorry banget jarang update, karena ya harus ngatur jadwal.
Kadang dapat waktu luang malah idenya buntu, daripada ceritanya berantakan, mending jarang tapi nyambung kan yaa..
Cerita ini ga bakal berhenti ditengah jalan kok..

Dimohon pengertiannyaa
terimakasihhh

selamat membacaaa❤

----

Sepuluh hari lamanya para murid SMA Garuda Jaya menahan sesak napas di ruang ujian. Lembar jawaban yang menghantuinya setiap hari kini telah menghilang.

Akhirnya mereka bisa menghirup udara segar dengan libur akhir semester jelas menanti di depan mata.

"Terima kasih banyak Tuhan.. Saya bisa melalui ujian dengar lancar!" seru Retta menggelegar di koridor.

"Akhirnya gue bisa liburan!" sahut Oliv berteriak.

Clara hanya menunduk menahan malu karena tingkah kedua sahabatnya itu.

"Eh besok kita heeling ke pantai yuk!" ajak Retta antusias.

"Gue nggak bisa," sahut Clara.

"Kenapa?" tanya Oliv.

"Gue besok diajak ayah ke pernikahan anak atasannya. Terus minggu depan ke Jogja, ke rumah nenek," jawab Clara jelas.

Retta dan Oliv berdecak kecewa. "Yah.. Kapan dong bisa liburan bareng," eluh Retta.

"Lusa gue bisa kok, asal jangan lama-lama," ujar Clara.

"Nah sip! Itu aja, lusa ya?" seru Clara.

"SIAP!"

****

Satu koper terlihat cukup untuk menampung pakaian wanita paruh baya itu. Dipastikan lengkap, ia mendudukkan diri di atas ranjang diikuti putrinya yang membantu menyiapkan koper.

"Kita di sana sampai tahun baru ya, Bun?" tanya Clara.

"Iya," jawab Astrid.

"Kamu udah ada gaun buat besok?" imbuh Astrid bertanya.

Clara mengangguk. "Udah ada."

"Nerima raportnya kapan?" sahut Astrid.

"Dengar-dengar sih, awal Januari. Jadi aman lah kalau kita di Jogja sampai tahun baru," jelas Clara.

"Oh ya, besok buat hadiah pengantinnya udah Bunda siapin dilemari. Besok tinggal bawa aja," ujar Astrid.

"Iya, Bun."

"Ya udah yuk, makan malam dulu." Astrid merangkul bahu Clara menuju dapur.

****

Sebuah mobil avanza hitam berhenti di depan gedung yang sangat mewah. Seorang gadis turun dengan dress berwarna cream bermodel sederhana namun terlihat elegan.

Dilengkapi high heels putih 4 sentimeter dan sling bag putih menyempurnakan penampilannya siang ini.

Setelah mengisi daftar hadir, ia dan pria paruh baya yang merupakan yahnya masuk ke dalam gedung pernikahan yang terlihat sangat cantik.

"Ra, ke sana dulu ke teman-teman ayah," celetuk ayahnya.

"Oh iya, Yah." Clara berjalan membuntuti Vando. Sebab orang-orang di sini terasa asing dan seperti level mereka di atas Clara.

Untuk Arsen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang